Laga Persib Bandung melawan Persebaya Surabaya di Grup C Piala Presiden 2022 memakan korban. Dua bobotoh meninggal dunia karena berdesakan di pintu masuk Stadion GBLA.
Insiden mau itu berawal saat pertandingan sudah mulai berjalan. Seluruh tribun penonton penuh sesak oleh suporter baik bobotoh dan juga bonek, suporter Persebaya.
Sementara di luar stadion, ribuan suporter masih tertahan. Mereka memaksa masuk hingga hampir menjebol pintu stadion. Petugas keamanan berupaya menghalau karena GBLA tak lagi mampu menampung penonton di dalam.
Kondisi tersebut mengakibatkan antrian yang berjubel di pintu masuk. Akibatnya para suporter saling berdesakan. Mereka tetap memaksa untuk masuk ke dalam meski tak memungkinkan.
Saat itulah insiden maut terjadi. Ahmad Solihin dan Sopiana Yusup terkapar. Kedua bobotoh tersebut pingsan sebelum meninggal dunia di rumah sakit.
"Setelah dilihat oleh petugas kemudian diberikan pertolongan medis dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih, namun setelah di rumah sakit yang bersangkutan meninggal dunia," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo.
Overkapasitas diduga jadi penyebab utama insiden maut itu terjadi. Di laga Persib vs Persebaya sendiri berdasarkan data yang didapat dari match summary seusai pertandingan, jumlah penonton di Stadion GBLA mencapai 37.872 orang.
Dengan jumlah itu berarti 99,9 persen kursi penonton di Stadion GBLA terisi mengingat stadion ini berkapasitas 38.000 penonton. Padahal panpel pertandingan hanya menyediakan tiket sebanyak 15.000 untuk laga ini.
Overkapasitas itulah yang menjadi pertanyaan dari berbagai pihak. Salah satunya Organizing Committee (OC) Piala Presiden.
"Saya juga akan tanya mengapa ini bisa terjadi. Ini belum didiskusikan lebih detail. Mudah-mudahan kita dapat jawabannya nanti," kata Ketua OC Piala Presiden Akhmad Hadian Lukita seusai mengunjungi rumah salah satu korban di Kota Bandung, Sabtu (18/6/2022).
Lukita menegaskan pihaknya akan melakukan evaluasi besar-besaran atas kejadian yang mengakibatkan dua korban jiwa itu. Termasuk soal sistem tiket yang diterapkan oleh panpel.
"Ya, bahwa ticketing ini menjadi pelajaran. Ticketing itu pakai sistem, kenapa juga kita harus tahu siapa yang masuk itu. Sudah menjadi suatu keharusan yang tidak punya tiket tidak usah ke stadion. Malah kita bercampur katanya ada yang punya tiket dan tidak. Kita evaluasi semuanya," tutup Lukita.
Simak Video 'Sederet Tragedi di GBLA yang Merenggut Nyawa':