Yandi Sofyan Munawar, resmi bergabung dengan Persikabo 1973 di musim depan. Ada beberapa catatan menarik yang mengiringi bergabungnya Yandi Sofyan dengan skuad berjuluk 'Laskar Padjadjaran' tersebut.
Yandi Sofyan merupakan pemain kelahiran Garut, 25 Mei 1992. Dia menjadi rekrutan anyar Persikabo 1973 keenam menyusul Saepuloh Maulana, Ryan Kurnia, Renan Sgaria Farias, Tocantins dan Syafril Lestaluhu.
Jauh sebelum menginjakan kaki di Bogor, Yandi Sofyan Munawar sudah malang-melintang bermain di berbagai klub. Baik di Indonesia, maupun di luar negeri. Karir juniornya dimulai dari Persigar Garut, menuju Persib Bandung, hingga Sociedad Deportivo Anonima (SAD) Indonesia di Uruguay tahun 2008 hingga 2011 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karir profesional pertamanya kemudian dicatatkan di klub asal Belgia, CS Vise. Yandi membela Vise selama 2 tahun dari 2011 hingga 2013. Setelah itu, dia membela Arema Cronus di tahun berikutnya dan sempat bergabung di tim junior klub Australia, Brisbane Roar.
Yandi kemudian bergabung dengan Persib Bandung dan Bali United kemudian. Setelah itu, karirnya sempat meredup. Sebelum membela Persikabo 1973, Yandi Sofyan tercatat pernah main membela klub Liga 3 milik artis Prilly Latuconsina, Persikota Tangerang.
DetikJabar mencatat, setidaknya ada 3 fakta menarik yang mengiringi kedatangan Yandi Sofyan Munawar di klub yang bermarkas di Stadion Pakansari, Bogor tersebut. Berikut ini merupakan fakta-faktanya.
Reuni Bareng Coach Djanur
Jauh sebelum meresmikan Yandi Sofyan Munawar sebagai armada baru mereka, Persikabo 1973 lebih dahulu mengumumkan pelatih Djadjang Nurdjaman sebagai rekrutan pertama mereka.
Pelatih asal Majalengka tersebut didatangkan Persikabo 1973 untuk mengisi pos pelatih utama yang ditinggalkan Liestiadi. Djanur diresmikan Persikabo 1973 sebagai nahkoda anyar mereka sekitar tiga bulan yang lalu.
Usut punya usut, Yandi Sofyan Munawar bukanlah orang asing bagi Djadjang Nurdjaman. Keduanya tercatat pernah bekerja sama di lapangan hijau saat membela Persib Bandung.
Djanur menukangi Persib dari tahun 2012 hingga 2017. Sedangkan Yandi bergabung bersama skuad 'Maung Bandung' pada 2015 hingga 2016. Keduanya sempat mempersembahkan gelar juara Piala Presiden 2015 bagi Persib.
Ikuti Jejak Sang Kakak
Fakta menarik selanjutnya adalah, Yandi Sofyan Munawar ternyata meneruskan jejak sang kakak yang pernah bermain untuk skuad 'Laskar Padjadjaran'. Pemain berusia 30 tahun tersebut tak lain adalah adik dari mantan pesepakbola nasional Zaenal Arief.
Zaenal Arief, atau yang akrab disapa Abo itu merupakan legenda Persib Bandung dan Persita Tangerang. Di penghujung masa keemasannya, Abo sempat membela Persikabo.
Dari catatan sejarah, Zaenal Arief diketahui membela Persikabo 1973 selama satu musim pada gelaran Liga Divisi Utama Indonesia tahun 2010-2011. Kala itu, Abo bermain dengan 'paketan' eks Persib Bandung di Persikabo. Seperti Salim Alaydrus, Hari Salisburi dan Cucu Hidayat.
Baik Yandi maupun Zaenal Arif diketahui membela Persikabo di usia yang tidak muda lagi. Yandi dan Abo sama-sama membela Persikabo di usianya yang ke-29 tahun. Keduanya juga diketahui sama-sama berposisi sebagai striker.
Main Bareng Saepuloh Maulana
Yandi Sofyan Munawar merupakan satu di antara enam nama baru yang merapat ke Persikabo 1973. Dari enam nama baru itu, empat di antaranya, termasuk Yandi, merupakan pemain lokal. Salah satu lainnya adalah Saepuloh Maulana.
Saepuloh lebih dulu diresmikan Persikabo 1973 sebagai rekrutan anyar. Berbarengan dengan pengumuman perekrutan Ryan Kurnia, dari Arema FC. Kemudian disusul duo pemain Brazil, Renan Farias dan Tocantins dan dua eks Persib Yandi dan Syafril Lestaluhu.
Saepuloh bukan orang asing di Bogor. Dia merupakan orang Bogor asli dan jebolan Persikabo Bogor dahulu. Fakta menariknya adalah, Yandi bermain dengan Saepuloh yang notabene pernah bermain juga bersama kakaknya, Zaenal Arief di Persikabo.
Saepuloh diketahui pernah bermain untuk Persikabo selama 5 musim pada tahun 2006 hingga tahun 2011. Di penghujung karirnya saat itu, tim mendatangkan Zaenal Arief sebagai kekuatan baru mereka bermain di Divisi Utama.
Saepuloh dan Zaenal Arief kemudian bermain bersama membela Persikabo kala itu. Namun sayang, keduanya tak mampu membawa Persikabo promosi ke kancang tertinggi sepak bola Indonesia saat itu.