Desa-desa di Kabupaten Garut mengirimkan tunas-tunas mudanya untuk bertanding mengikuti kompetisi sepak bola bertajuk Piala Tiga Pilar. Kompetisi sepak bola antardesa ini diikuti ratusan desa di Garut.
Turnamen sepak bola skala lokal ini untuk pertama kalinya digelar Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Garut sejak pandemi COVID-19 melanda. Uniknya, bukan klub yang menjadi peserta, melainkan desa-desa yang ada di Kabupaten Garut.
Turnamen ini secara resmi dibuka pada Senin (9/5/2022) lalu oleh Staf Khusus Ketua Umum PSSI Hilman Mauludin. Menurut Ketua Askab PSSI Garut Amirudin Latif, kompetisi ini diikuti ratusan desa dan sejumlah zona
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diikuti 218 desa dan dibagi ke dalam 8 zona," kata Amir kepada detikJabar, Rabu (11/5/2022).
Amir menjelaskan, 218 dari 421 desa yang ada di Garut ikut serta dalam gelaran turnamen ini. Mereka terbagi ke dalam belasan grup yang dipertandingkan berdasarkan zonasi. Total ada 8 zona yang ada dan tersebar di berbagai penjuru hingga ke pusat kota.
"Nanti setiap juara grup dan runner-up kita ambil dan dipertandingkan di babak 18 besar. Di zona kota akan diambil peringkat 1,2,3 di setiap grup," katanya.
Gelaran turnamen Piala Tiga Pilar ini dilaksanakan untuk menilik potensi-potensi para pesepakbola muda di Kabupaten Garut. Sebab, para pemain yang bermain adalah warga asli desa tersebut dan berusia di bawah 23 tahun.
"Hanya ada tiga kuota pemain seniornya di setiap tim," ucap Amir.
Turnamen ini diselenggarakan usai Ketum PSSI Mochammad Iriawan berkunjung ke Garut beberapa waktu lalu. Dalam pesannya, pria yang akrab disapa Iwan Bule itu mengatakan bakat-bakat pesepakbola di tingkat desa harus lebih mendapatkan perhatian. PSSI Garut kemudian melaksanakannya dengan menggelar kompetisi tersebut.
(ors/ors)