.webp)
Viking Persib Club menjadi salah satu pendukung militan dari Persib Bandung. Organisasi besutan Ayi Beutik dkk ini telah mengakar tak hanya di Kota Bandung, bahkan sampai di seluruh pelosok negeri.
Salah satunya di Kabupaten Sukabumi, tepatnya di kawasan pesisir Palabuhanratu. Di sana terdapat para 'bajak laut' yang sejak 2008 terhimpun dalam Viking Pirates. Kelompok ini terbilang besar, pasalnya dihuni oleh sekitar 300-an anggota.
Ketua Viking Pirates, Mbith Irfan menuturkan organisanya terstruktur, dan tidak liar ketika akan nonton ke stadion untuk memberikan dukungan untuk tim kesayangan. Pengalaman turing bareng paling jauh dari Viking Pirates adalah ke Surabaya hingga Madura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami dukung Persib pernah sampai ke Surabaya, ke Madura pernah. Kalau kita enggak pernah membiarkan anggota sendirian misalkan ngedaya, kita enggak liar kalau mendukung, kecuali personal ya kita enggak tahu. Kadang lewat official medsos Viking Pirates ya kita berikan dukungan di sana," ujar Ketua Viking Pirates Mbith Irvan kepada detikJabar, Jumat (4/3/2022).
Seperti daerah lain, Viking Pirates juga punya slogan sendiri. Slogan mereka "Saguru Saelmu Ulah Ngaganggu" (Seguru Seilmu Jangan Mengganggu). Arti slogan itu dikatakan Mbith artinya bersama-sama dengan sesama komunitas saling tukar pikiran dan tidak saling usil.
"Enggak saling mengganggu lah ya, sama-sama pendukung tim sepak bola saling support atau saling mendukung. Mayoritas kami anak muda, hal unik ya mungkin kalau konvoi pernah ada gesekan dan sebagainya namun bisa diselesaikan. Kami juga banyak melakukan aksi-aksi sosial ke masyarakat," jelas Mbith.
Terkait posisi Persib yang saat ini masih membidik puncak klasemen di Liga 1, Mbith memiliki harapan besar Persib bisa bertengger sebagai juara. Karena posisi poin saat hanya terpaut sedikit dengan Bali United.
"Harapan tentunya Persib kita Liga 1 tahun ini, dengan Bali United hanya terpaut 3 poin, tahun ini Persib menang aaal maksimalkan pemain yang ada. Harapannya di pertandingan nanti lawan Bali United pertahankan formasi kemarin lawan Persija karena formasi itu sudah bagus," harapnya.
Di masa pandemi COVID-19 seperti ini, Viking Pirates jarang melakukan pertemuan langsung karena sekat yang muncul akibat virus Corona. Oleh karena, itu silaturahmi pun beralih ke dunia maya.
"Viking Pirates Palabuhanratu, kami ada 300 anggota. Aktivitas rutin kami ya nobar, kumpul bareung, rutin pertemuan namun karena Pandemi kita kurang ketemu, pertemuan komunikasi akhirnya via chat. Kecuali kalau memang ada acara-acara khusus," kata Mbith.
Mbith mengatakan selain berkurangnya pertemuan, pandemi juga berdampak pada pengelolaan toko merchandise dan atribut Persib. Toko kebanggaan anak muda pendukung setia persib itu terpaksa gulung tikar.
"Semenjak pandemi kami gulung tikar enggak buka toko (merchandise) lagi. Dikelola oleh saya pribadi untuk merchandise, setelah pandemi enggak jalan. Untuk apa-apa kebutuhan merchandise dan atribut akhirnya di rumah saja," ungkapnya.
(sya/yum)
