Kisah semifinal Liga Indonesia 1994/1995 cukup menarik diulas. Di laga kontra Barito Putera di Stadion Utama Senayan alias Gelora Bung Karno, ada cerita soal telur ayam.
Telur ini disimpan di area gawang. Saat telur ini 'aman', gawang Barito pun tetap aman. Tapi saat telur ketahuan Sutiono Lamso dan dihancutkan, tak lama berselang Persib bisa mencetak gol dan akhirnya lolos ke final.
Namun, ternyata ada keanehan lain yang mewarnai sebelum laga. Seperti apa kisahnya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Yudi Guntara, bagian tim Persib saat itu, para pemain 'Maung Bandung' merasakan hal tak biasa. Sebelum laga dimulai, sejumlah pemain mengalami muntah hingga kelelahan hebat.
"Sebelum masuk lapangan ada yang muntah-muntah waktu kita pemanasan di bawah Senayan itu kan. Masih inget sampai ada yang mual, enggak enak perasaan, sampai ada yang muntah, kok saya capek duluan (sebelum) main bola nih," ujarnya.
Yudi sendiri mengaku jadi salah seorang yang muntah sebelum pertandingan dimulai. Namun, dia tak tahu persis penyebabnya.
"Saya merasa mual-mual muntah, saya muntah. Saya enggak tahu apa itu (mungkin) sugesti menuju ke final, tegang bisa. Tapi sebelumnya kalau main bola enggak pernah merasakan seperti itu," kata dia menambahkan.
Singkat cerita, semifinal pun bisa dilalui dengan mulus. Persib lalu melaju ke final menghadapi Petrokimia Putra. Persib menang 1-0 berkat gol Sutiono Lamso.
Itu jadi sejarah besar bagi Persib yang menjuarai Liga Indonesia I. Satu bintang pun berhak disematkan di atas logo Persib sebagai penegas juara kompetisi.
(dir/ors)