Kisah Cahya Supriadi dan Impian Tertunda Kawal Timnas Indonesia U-23

Kisah Cahya Supriadi dan Impian Tertunda Kawal Timnas Indonesia U-23

Yuda Febrian Silitonga - detikJabar
Kamis, 24 Feb 2022 20:25 WIB
Cahya Supriadi
Cahya Supriadi (Foto: istimewa/IG Cahya Supriadi)
Karawang -

Sepak bola telah menjadi bagian dari hidup anak muda asal Karawang ini. Jenjang karirnya bisa dikatakan mulus usai terpilih menjadi bagian dari kiper Indonesia di timnas U-23. Namun, impiannya berlaga harus tertunda karena dinyatakan positif COVID-19.

DetikJabar sempat berbincang-bincang melalui telepon selular. Cahya Supriadi nama lengkapnya, kiper U-23 Indonesia ini mengawali karir sepak bolanya saat berusia 7 tahun dengan masuk menjadi tim Sekolah Sepak Bola (SSB) Tunas Pupuk Kujang dari tahun 2010 hingga 2013 lalu, pada tahun 2015 merantau ke Jakarta dan masuk ke tim Blue Eagle Jakarta.

"Merantau ke Jakarta itu diajak oleh Coach Ijang Robianwar, dan 2016 itu sempat dipinjamkan untuk berlaga di Liga Topskor dan sempat ikut dengan SSB Ragunan Soccer School," kata Cahya saat diwawancarai melalui telepon selular, Rabu (23/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, tahun 2016 kembali ke Karawang dan masuk tim Benpica Karawang sampai tahun 2018.

"Di 2018 saya mencoba ikut seleksi masuk tim Persija U-16 atas saran kerabat dan alhamudlillah lolos sampai sekarang," katanya.

ADVERTISEMENT

Saat di Persija U-16 ia kemudian ikut seleksi timnas U-23 dan Shin Tae Yong akhirnya memilih Cahya masuk dalam bagian timnas. Cahya juga dikenal sebagai kiper termuda dengan umur 19 tahun, dibandingkan dengan kiper Timnas U-23 yang lainnya yakni Muhammad Riyandi yang berusia 22 tahun.

"Saat di Persija itu saya mencoba ikut seleksi timnas U-23 dan alhamdulillah berhasil lolos seleksi," ujarnya.

Impiannya Berlaga Tertunda Usai Positif COVID-19

Namun, impiannya untuk berlaga menjadi penjaga gawang Timnas U-23 akhirnya tertunda saat H-2 jelang perhelatan piala AFF (Asian Football Federation) 2022 ia dinyatakan positif COVID-19.

"Belum rezekinya saya ikut dan debut di turnamen internasional karena pandemi," kata pemuda yang lahir pada 11 Februari 2003 ini.

Ia dinyatakan positif COBID-19 bersama 6 punggawa timnas lainnya yakni Ronaldo Kwateh, Braif Fatari, Muhammad Ferari, Irfan Jauhari, Ahmad Figo dan Taufik Hidayat.

Meski demikian, ia tak terlalu larut dalam kekecewaan. Selama menjalani isolasi, Cahya tetap menjaga kondisi tubuhnya agar tetap fit dan tidak ketinggalan program latihan saat kembali bergabung dengan klubnya yakni Persija Jakarta di level elit pro.

"Alhamdulillah sekarang sudah negatif. Sudah bisa jalani aktivitas seperti biasa, dan terus berlatih," katanya.




(yum/bbn)


Hide Ads