Pilbup Garut 2024 segera berakhir. Meskipun Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum menyatakan secara resmi siapa yang memenangkan pertarungan, tapi berdasarkan hasil hitung cepat, paslon nomor urut 02, Syakur Amin-Putri Karlina keluar sebagai pemenang.
Berdasarkan quick count yang digelar lembaga survei Indikator, Paslon Syakur-Putri dinyatakan keluar sebagai pemenang di Pilkada Garut usai mendapatkan 65,32 persen suara.
Unggul jauh ketimbang kompetitornya, Paslon 01, Helmi Budiman-Yudi Nugraha yang mendapatkan 34,68 persen suara. Nilai tersebut diambil dari suara masuk 100 persen, dengan margin error sebesar 2,25 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, ini merupakan penghitungan sementara. Perhitungan resmi dan pengumuman pemenang Pilbup Garut 2024 sendiri, akan keluar saat KPU Garut melaksanakan rapat pleno di awal Desember 2024 ini.
Di luar hal itu, PilbupGarut 2024 menyisakan beragam cerita. Berikut, sejumlah hal menarik di Pilbup Garut 2024:
Head to Head Perdana
Pilkada 2024 merupakan pemilihan kepala daerah yang pertama kali mempertemukan dua pasangan calon saja, alias head to head. Yakni Paslon Helmi Budiman-Yudi Nugraha Lasminingrat, dan Paslon Abdusy Syakur Amin-Luthfianisa Putri Karlina.
Pada tiga edisi Pilbup Garut sebelumnya, selalu diramaikan oleh lebih dari dua Paslon. Di tahun 2008, ada 7 Paslon yang bertarung, yakni; Wahdan Bakri-Helmi Budiman, Rudy Gunawan-Oim Abdurrohim, Aceng Fikri-Dicky Chandra, Abdul Halim-Nandang Suhendra, Harliman-Ali Rahman, Sali Iskandar-Asep Kurnia, dan Syamsu Djayusman-Hudan Mushafudin.
Kemudian pada edisi 2013, Pilkada diramaikan 10 paslon, yakni; Dedi Suryadi-Deddy Supriyadi, Yamin Supriatna-Dadan Ramdani, Sirojul Munir-Iwan Suwarsa, Memo Hermawan-Ade Ginanjar, Agus Hamdani-Syakur Amin, Nadiman-Holil Aksan, Saeful Anwar-Serli Besi, Rudy Gunawan-Helmi Budiman, Ahmad Bajuri-An An Kusmaradian, dan Dede Kusdinar- Endang Suryana.
Sementara pada Pilkada 2018, ada 4 Paslon yang bertarung, yakni; Rudy Gunawan-Helmi Budiman, Iman Alirahman-Dedi Hasan, Suryana-Wiwin Suwindaryati, dan Agus Hamdani-Pradana Aditya Wicaksana.
Bupati Pertama dari Golkar
Rekor berikutnya, adalah pecah telurnya Golkar pada Pilbup Kabupaten Garut. Untuk pertama kalinya, Golkar kini bisa mengantar jagoannya menjadi Bupati Garut, yakni Abdusy Syakur Amin.
Hal tersebut, tentunya bukanlah hal yang biasa. Mengingat, Partai Golkar adalah partai dengan basis massa yang banyak di Kabupaten Garut. Pada Pemilu 2024 saja, Golkar menjadi pemenang, dengan meraup 248.652 suara.
Sebelum berhasil mengantar Syakur menjadi bupati di Pilkada 2024, jagoan Golkar selalu keok di Pilkada Garut. Di tahun 2008, Golkar mengusung Rudy Gunawan-Oim Abdurrohim bersama PDIP. Mereka tumbang di putaran kedua dari lawannya, Aceng Fikri-Dicky Chandra yang maju dari jalur Independen.
Sedangkan di Pilkada 2013, Golkar yang mengusung Memo Hermawan-Ade Ginanjar bersama PDIP, lagi-lagi keok. Kali ini, dari mantan jagoannya, Rudy Gunawan yang berpasangan dengan Helmi Budiman.
Terakhir, pada Pilkada 2018, Golkar yang lagi-lagi berkoalisi dengan PDIP dengan mengusung Iman Alirahman-Dedi Hasan kalah dari Rudy Gunawan-Helmi Budiman yang diusung Gerindra, PKS dan NasDem.
Berakhirnya Kutukan Koalisi Golkar-PDIP
Selanjutnya, adalah mitos tak pernah bisa menangnya Golkar di Pilkada Garut, jika berpasangan dengan PDI Perjuangan. Hal tersebut, mengacu kepada hasil akhir dari tiga edisi Pilkada yang pernah ada di Garut. Yakni 2008, 2013 dan 2018.
Di tahun 2008, Golkar-PDIP mengusung Rudy Gunawan-Oim Abdurrohim dan kalah oleh Paslon Aceng Fikri-Dicky Chandra yang maju dari jalur perseorangan.
Tahun 2013, Golkar mengusung kadernya Ade Ginanjar sebagai Cawabup mendampingi Memo Hermawan dari Gerindra. Mereka kalah lagi, kali ini dari Paslon yang diusung Gerindra, PKS dan PBB, Rudy Gunawan-Helmi Budiman.
Selanjutnya, 2018, Golkar yang saat itu punya jagoan Iman Alirahman, disandingkan dengan kader PDIP, Dedi Hasan. Hasilnya, koalisi ini kalah lagi dari Rudy-Helmi, yang saat itu diusung Gerindra, PKS dan NasDem.
Pada Pilkada Garut 2024 ini, mitos tersebut akhirnya pecah. Golkar dan PDIP, sama-sama mengusung Syakur Amin-Putri Karlina dan berpeluang besar memenangkan Pilkada Garut 2024. Meskipun, koalisi yang mendukung Syakur-Putri tak hanya Golkar dan PDIP saja.
Hat-trick Juara Partai Gerindra
Fakta menarik selanjutnya yang tersisa dari Pilkada Garut 2024, adalah prestasi Partai Gerindra yang selalu sukses mengusung kadernya menjadi bupati atau wakil bupati, dalam tiga periode berturut-turut.
Hattrick juara Partai Gerindra ini, dimulai ketika mereka berhasil mengusung Rudy Gunawan yang berpasangan dengan Helmi Budiman bersama PKS, Gerindra dan PBB pada Pilkada 2013.
Trend positif tersebut kemudian berlanjut di Pilkada Garut 2018. Saat itu, Gerindra yang berkolaborasi dengan PKS dan NasDem kembali sukses menjadikan Rudy Gunawan-Helmi Budiman terpilih untuk kedua kalinya.
Terakhir, Gerindra kembali sukses di Pilkada Garut 2024. Sebab, Wakil Bupati yang mendampingi Bupati terpilih, Syakur Amin, yakni Putri Karlina diketahui merupakan kader Partai Gerindra.
Wakil Bupati Perempuan Pertama
Torehan berikutnya, berhasil dicatatkan oleh individu. Yakni oleh Cawabup 02, Luthfianisa Putri Karlina. Jika hasil akhir yang dikeluarkan KPU Garut nanti menyatakannya unggul, Putri Karlina bakal menjadi Wakil Bupati Garut perempuan pertama dalam sejarah.
Dari total 26 Bupati Garut dari masa ke masa, total ada 5 Wakil Bupati yang menjabat. Seluruhnya, diketahui merupakan laki-laki, dan tak ada satu pun yang merupakan perempuan.
Wakil Bupati Garut pertama, diketahui adalah Mamad Suryana, yang ditunjuk Pemerintah untuk mendampingi Bupati Garut periode 1999-2004, Dede Satibi. Kemudian, Wabup Garut selanjutnya adalah Memo Hermawan, pendamping Agus Supriadi di periode 2004-2009. Memo naik menjadi Bupati Garut di tahun 2007 usai Agus tersandung masalah.
Selanjutnya, jabatan Wabup Garut diisi artis Dicky Chandra, yang mendampingi Aceng Fikri di Pilkada Garut 2009. Dicky menjabat dari tahun 2009 dan mengundurkan diri di tahun 2011.
Posisinya kemudian digantikan Agus Hamdani yang mendampingi Aceng Fikri pada tahun 2012-2013. Agus kemudian naik menjadi Plt Bupati Garut usai Aceng Fikri tersandung kasus di tahun 2013-2014.
Posisi Wabup Garut selanjutnya, kemudian diisi oleh Helmi Budiman, yang mendampingi Rudy Gunawan. Helmi bertugas selama dua periode, yakni pada periode 2013-2018 dan periode 2018-2023.
Sebenarnya, jabatan Wakil Bupati Garut perempuan perdana, berpotensi untuk dijabat oleh pengusaha asal Garut, Wiwin Suwindaryati yang pada Pilkada 2018 nyalon dengan Cabup Suryana. Namun sayangnya, Suryana-Wiwin keok dari Rudy-Helmi.
Wakil Bupati Garut Termuda
Rekor selanjutnya yang berhasil dipecahkan oleh Putri Karlina, jika ditetapkan sebagai pemenang Pilkada 2024 oleh KPU bersama Syakur Amin adalah, dia akan menjadi Wakil Bupati Garut paling muda dari yang lainnya.
Putri akan berusia 31 tahun saat dilantik menjadi Wakil Bupati Garut periode 2024-2029 di bulan Januari 2025 nanti. Usia tersebut menjadi yang paling muda, jika dibanding wabup-wabup sebelumnya.
Seperti diulas pada poin sebelumnya, ada 5 Wabup Garut yang pernah menjabat sebelum Putri. Mereka adalah Mamad Suryana, Memo Hermawan, Dicky Chandra, Agus Hamdani dan Helmi Budiman.
Saat pertama kali dilantik menjadi Wabup Garut pada tahun 2004, Memo berumur 51 tahun. Kemudian Dicky Chandra, saat dilantik jadi Wabup Garut di tahun 2009, masih berumur 35 tahun.
Kemudian Agus Hamdani, Wabup yang menggantikan Dicky Chandra untuk mendampingi Aceng Fikri di tahun 2012, dilantik saat menginjak usia yang ke-42 tahun. Terakhir, Helmi Budiman diketahui berumur 43.
Sementara untuk Wakil Bupati Garut pertama, Mamad Suryana, tidak ada banyak informasi yang bisa diperoleh tentang sosoknya. Namun, berdasarkan penuturan sejumlah wartawan senior di Kabupaten Garut yang telah turun meliput di akhir tahun 90-an, Mamad sudah senior ketika menjabat.
"Seingat saya umurnya saat itu sekitar 40-50 tahun. Pokoknya, setelah menjabat Wakil Bupati Garut, beliau pindah dinas menjadi Kepala Dinas Pendapatan Jabar," ucap Aep Hendi, wartawan senior Garut.
(orb/orb)