Petugas penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 di wilayah Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi bertumbangan setelah pemungutan suara, Rabu (27/11/2024).
Mereka kelelahan hingga akhirnya jatuh sakit. Berdasarkan data Dinas Kesehatan KBB, ada 20 petugas penyelenggara Pilkada yang sakit dan dirawat di Puskesmas.
"Total ada 20 orang yang sakit. 15 anggota KPPS, 3 orang PTPS, dan 2 orang petugas keamanan. Mereka berobat ke Puskesmas yang kita siagakan," kata Kepala Dinas Kesehatan KBB, Ridwan Abdullah Putra saat dikonfirmasi, Jumat (29/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari hasil pemeriksaan dokter, 20 orang penyelenggara pemilu itu mengeluhkan hipertensi atau tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan, hingga influenza. Mereka telah menjalani pengobatan rawan jalan.
"Semua hanya dirawat jalan saja, tidak sampai rawat inap apalagi meninggal dunia. Alhamdulillah sudah teratasi," kata Ridwan.
Sementara itu, Ketua KPU KBB, Ripqi Ahmad Sulaeman mengatakan ada satu orang yang terlibat dalam pemungutan suara meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.
"Betul kita terima informasi 1 orang linmas meninggal karena tertabrak kendaraan, di depan TPS. Cuma kebetulan linmas itu bukan bagian langsung dari penyelenggara pemungutan suara, tapi sebagai linmas kewilayahan yang kebetulan bantu-bantu," kata Ripqi.
Pihaknya tetap memberikan santunan untuk korban atas dasar kemanusiaan meskipun bukan bagian langsung dari penyelenggara pemungutan suara.
"Tapi kita tetap takziyah ke rumah duka, kami juga di internal KPU KBB memberikan sedikit santunan atas dasar kemanusiaan," kata Ripqi.
Sementara di kota Cimahi, ada tujuh orang petugas penyelenggara pemungutan suara yang tumbang karena sakit usai menjalankan tugas. Mereka masuk puskesmas dengan keluhan medis flu, batuk, sakit kepala, dan nyeri tenggorokan.
"7 orang rawat jalan karena kelelahan. Kemudian ada 2 petugas Pilkada dari wilayah Bandung Barat yang masih dirawat inap," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Mulyati.
(yum/yum)