Pasangan Calon Wali Kota Sukabumi nomor urut 2, Ayep Zaki dan Calon Wakil Wali Kota Bobby Maulana menang telak di TPS 18, Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi. TPS 18 itu merupakan lokasi Ayep menyalurkan hak politiknya.
Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Gufron mengatakan, proses penghitungan suara di TPS tersebut sudah selesai baik untuk Pilgub Jawa Barat dan Pilwalkot Sukabumi. Jumlah DPT dan DPTb di TPS itu berjumlah 235 orang.
"Hasilnya untuk pasangan calon 1, Achmad Fahmi-Dida Sembada sebanyak 46, paslon 2, Ayep Zaki-Bobby Maulana sebanyak 153 suara, paslon 3, Mohamad Muraz-Andri Hamami sebanyak 29 suara," kata Gufron kepada detikJabar, Rabu (27/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada tujuh suara yang tidak sah. Dia mengatakan, tak ada kendala dalam proses penghitungan suara meskipun dilakukan saat hujan turun."Alhamdulillah tidak ada (kendala) lancar. Kita tinggal buat C salinan buat saksi," ujarnya.
Calon Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki menyambut kemenangan di TPS tempatnya mencoblos. Ayep mengungkapkan bahwa dukungan dari warga sekitar tidak terlepas dari kedekatan dan program-program yang ia tawarkan selama masa kampanye.
"TPS ini adalah tempat saya tinggal, jadi masyarakat di sini sangat tahu apa yang akan saya kerjakan. Mereka antusias, terutama karena saya sering bersilaturahmi dan berdiskusi dengan mereka. Warga ingin pemimpin yang dekat dan memahami kebutuhan mereka," kata Ayep.
Salah satu program unggulan yang menarik perhatian warga adalah dana abadi Rp10 juta per RT, serta kenaikan gaji bagi perangkat RT dan RW. "Gaji RT dari Rp250 ribu naik jadi Rp500 ribu, sedangkan RW dari Rp350 ribu jadi Rp700 ribu. Program ini mendapat sambutan positif dari masyarakat," jelasnya.
Ayep juga menyoroti rencana besar untuk menekan angka pengangguran di Sukabumi. Ia berencana mengirim 1.550 tenaga kerja per tahun ke luar negeri melalui program dana bergulir.
"Kita akan cari pendanaan untuk memberangkatkan mereka. Setelah bekerja dan mendapat gaji, mereka bisa mengembalikan dana tersebut secara cicilan. Program ini menyasar usia produktif, lulusan SLTA hingga usia 35 tahun," ujarnya optimis.
Selama masa kampanye, Ayep mengklaim telah mengunjungi lebih dari 400 titik di berbagai RW dan kelurahan. "Dari 1 Mei sampai sekarang, saya sudah keliling ke 350-an RW selama lebih dari 6 bulan. Ini bukti komitmen saya untuk dekat dengan warga," tuturnya.
Upaya tersebut tampaknya membuahkan hasil. Ayep menyebut, survei internal pada Mei menunjukkan elektabilitasnya hanya 7 persen, jauh di bawah paslon lain yang mencapai 73 persen. Namun, pada 14 November, ia mengklaim telah memimpin survei. "Kita leading nomor satu, dan mudah-mudahan tren ini bertahan hingga penghitungan resmi KPU," harapnya.
Untuk memastikan suara aman, Ayep telah menyiapkan ribuan saksi dan relawan. "Kami siapkan 551 saksi dari PDIP dan 551 saksi cadangan. Selain itu, ada 230 relawan dari FKDB yang mengawal proses penghitungan suara dari TPS hingga ke tingkat kelurahan," ujarnya.
Ayep menegaskan bahwa para saksi tidak boleh lengah. "Kami akan kawal terus proses ini untuk memastikan setiap suara terhitung dengan benar. Semua harus berjalan transparan dan adil," tutupnya.
(orb/orb)