Pilkada Serentak 2024 menjadi pengalaman pertama bagi Anya (19). Perempuan yang belum lama ini menamatkan SMA di Kota Bandung akhirnya bisa menyalurkan pilihan dari balik bilik suara.
Bersama sang ibu, Yuyun Yunitasari (48), Anya datang ke TPS 9 yang terletak di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Kelurahan Babakan Ciamis, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung. Meski bisa mencoblos dengan lancar, tapi rupanya ada setitik keluhan yang datang dari Anya mengenai tahapan Pilkada sekarang.
Saat berbincang dengan detikJabar, Anya mengaku tak begitu mengenal calon yang terpampang di kertas suara. Dari 4 paslon Pilgub Jabar ataupun Pilwalkot Bandung, Anya mengatakan hanya mengenal segelintir sosok dari mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lupa lagi calonnya, enggak kenal keseluruhan soalnya. Paling cuma satu doang kalau buat yang Pilgub, terus sama Kota Bandung itu paling cuma dua orang tahunya," kata Anya.
Anya bisa mengenal sosok mereka dengan mengandalkan informasi dari media sosial (medsos), terutama TikTok. Sebab menurutnya, selama ini sosialisasi dari penyelenggara Pemilu, khususnya untuk pemilih pemula masih minim dilakukan.
"Enggak dikasih tahu calonnya, jadi kesulitan tadi. Enggak kenal, jadi enggak tahu calonnya siapa aja," ungkapnya.
Meski demikian, senyum bahagia tetap ditunjukkan Anya karena akhirnya bisa menyalurkan pilihan politik sebagai warga negara. Meskipun masih berusia muda, ia juga punya harapan supaya penyelenggaraan Pemilu ke depan bisa ikut memperhatikan generasi-generasi muda.
"Untuk calon pemimpin ke depan tentunya semoga lebih baik lagi dari sebelumnya. Kalau untuk penyelenggaraan, mudah-mudahan nanti sosialisasinya bisa lebih ditingkatkan," tuturnya.
Ibunda Anya, Yuyun, mengaku membebaskan anaknya untuk memilih siapapun calon yang dia inginkan. "Kalau ke Anya kita membebaskan aja sesuai haknya masing-masing, enggak dipaksain," katanya.
Sebagai seorang ibu, Yuyun tentunya berharap pemimpin yang terpilih nantinya bisa memperhatikan kondisi ekonomi, terutama di Kota Bandung. Kemudian, masalah pendidikan dan kesehatan juga menjadi harapannya supaya bisa lebih ditingkatkan.
"Kalau buat ibu-ibu pasti ke ekonomi, terutama masalah sembako, Mudah-mudahan lebih bisa diperbaiki lagi, harga sembako bisa turun, kesehatan, pendidikan, utamanya pendidikan lebih dibanyakin lagi bantuannya," pungkasnya.
(ral/sud)