Pada segmen keempat debat Pilkada Kota Bandung yang digelar KPU di The Trans Luxury Hotel Bandung, pada Selasa (19/11/2024), Calon Walikota nomor urut 1 Dandan Riza Wardana memberikan pertanyaan kepada ketiga paslon lainnya terkait ekonomi kreatif investasi dan daya saing daerah. Dandan menyebutkan, kesenjangan pendapatan di Kota Bandung masih tinggi.
"Kesenjangan pendapatan di Kota Bandung masih tinggi, kira kira apa kebijakan konkret kawan kawan untuk menekan atau menurunkan indeks gini ratio?" tanya Dandan.
Dari hasil penelusuran Tim Verifikata detikJabar, Gini Ratio merupakan ukuran tingkat kesenjangan ekonomi atau pembagian pendapatan antarpenduduk di suatu wilayah. Menurut data dari Open Data Kota Bandung, pada tahun 2022 Indeks Gini Kota Bandung adalah 0.459.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut patokan nilai koefisien gini untuk mengukur tingkat kesenjangan pendapatan:
< 0.4: Ketimpangan rendah
0.4 - 0.5: Ketimpangan sedang
> 0.5: Ketimpangan tinggi
![]() |
Indeks Gini Kota Bandung sebesar 0.459 menunjukkan, distribusi pendapatan di Kota Bandung berada pada kategori ketimpangan sedang. Masih ada ketimpangan pendapatan di suatu wilayah dan perbedaan pendapatan antara masyarakat.
Sekedar diketahui, debat diikuti oleh empat pasang calon Wali Kota dan calon Wakil Wali Kota, yakni Dandan Riza Wardana-Arif Wijaya (nomor urut 1), Haru Suandharu-Dhani Wirianata (nomor urut 2), Muhammad Farhan-Erwin (nomor urut 3) dan Arfi Rafnialdi-Yena Iskandar Ma'soem (nomor urut 4).
Pasangan Dandan-Arif diusung PDIP dan Partai Demokrat, pasangan Haru-Dhani diusung PKS dan Gerindra, pasangan Farhan-Erwin diusung Partai NasDem, PKB, Partai Gelora dan Partai Buruh sementara pasangan Arfi-Yena diusung Partai Golkar, PSI, PAN, Hanura dan Partai Garuda.
Debat berlangsung selama 150 menit, membahas isu debat yakni Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Pembangunan Sumber Daya Manusia Sosial Kebudayaan.
Tema debat terakhir Pilwalkot Bandung 2024 ialah 'Strategi Mewujudkan Bandung Kota yang Kreatif, Inklusif, dan Sumber Daya Manusia yang Maju dan Berkebudayaan'.
KPU Bandung mengangkat 5 subtema debat, yaitu ekonomi kreatif investasi dan daya saing daerah, aksesibilitas pendidikan dan kualitas SDM, partisipasi dan pemberdayaan masyarakat rentan kondusifitas sosial, pelayanan dan infrastruktur kesehatan, serta moderasi beragama dan kemajuan kebudayaan.
(yum/yum)