Debat terakhir Pilkada Kota Bandung 2024 digelar KPU di The Trans Luxury Hotel Bandung, pada Selasa (19/11/2024) pukul 19.00 WIB. Pada debat sesi ketiga, panelis Dadan Firdaus yang mengambil undian sub tema dari fish ball untuk giliran Farhan-Erwin.
Ekonomi Kreatif, Investasi, dan Daya Saing Daerah menjadi tema pertanyaan, dan panelis Rosleny Marliani mengambil undian untuk amplop huruf B. Moderator Tiffany Raytama dan Victor Pangaribuan hanya memberi kesempatan baca satu kali pertanyaan dalam amplop B di sub tema tersebut.
"Terkait pemerataan kesejahteraan dan indeks gini. Kesejahteraan dan juga pendapatan Kota Bandung tergolong tinggi di Jawa Barat. Tapi dalam 5 tahun terakhir, kemerataan pendapatan cenderung turun, pengangguran cukup tinggi, indikasi kemiskinan ekstrim pun juga. Bagaimana strategi kebijakan pembangunan yang akan diterapkan oleh paslon untuk mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi, isu kesetaraan gender, dan perlindungan sosial yang adaptif?" kata Tiffany membacakan pertanyaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Calon Wakil Wali Kota Bandung, Erwin menjawab dalam waktu 2 menit. Ia mengungkap data tahun 2024 indeks gini rasio kita di 0,459 mendekati 0,5.
"Waduh, ini begitu bahaya buat kita ini. Karena pendapatan perkapita kita 7.000-8.000 dirupiahkan 120 juta per tahun, dibulankan jadi 10 juta per bulan. Tapi kenyataannya belanja kita hanya 1,5 juta per bulan. Ini menimbulkan kesenjangan, yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin seperti lagu Rhoma Irama," ucap Erwin.
Ia mengatakan tekad keduanya yakni ingin membuka 30 UMKM Center atau pusat inkubasi bisnis di 30 kecamatan, pusat kuliner di 30 kecamatan, dan membuka peluang wirausaha pesantren dan masjid. "Kami juga mengajak warga Bandung untuk belanja ke pasar, karena kami akan merevitalisasi 37 pasar jadi pasar yang nyaman, bersih, yang menarik untuk dikunjungi. Jadi itu kami hadir beri bantuan modal setelah dilatih di pusat inkubasi bisnis," janji Erwin.
Sekadar diketahui, debat diikuti oleh empat pasang calon Wali Kota dan calon Wakil Wali Kota, yakni Dandan Riza Wardana-Arif Wijaya (nomor urut 1), Haru Suandharu-Dhani Wirianata (nomor urut 2), Muhammad Farhan-Erwin (nomor urut 3) dan Arfi Rafnialdi-Yena Iskandar Ma'soem (nomor urut 4).
Pasangan Dandan-Arif diusung PDIP dan Partai Demokrat, pasangan Haru-Dhani diusung PKS dan Gerindra, pasangan Farhan-Erwin diusung Partai NasDem, PKB, Partai Gelora dan Partai Buruh sementara pasangan Arfi-Yena diusung Partai Golkar, PSI, PAN, Hanura dan Partai Garuda.
Debat berlangsung selama 150 menit, membahas isu debat yakni Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Pembangunan Sumber Daya Manusia Sosial Kebudayaan. Tema debat terakhir Pilwalkot Bandung 2024 ialah 'Strategi Mewujudkan Bandung Kota yang Kreatif, Inklusif, dan Sumber Daya Manusia yang Maju dan Berkebudayaan'.
KPU Kota Bandung mengangkat 5 sub tema debat, yaitu ekonomi kreatif investasi dan daya saing daerah, aksesibilitas pendidikan dan kualitas SDM, partisipasi dan pemberdayaan masyarakat rentan kondusifitas sosial, pelayanan infrastruktur pelayanan kesehatan, serta moderasi beragama dan kemajuan kebudayaan.
(aau/dir)