Debat pamungkas Pilwalkot Bandung memasuki sesi penajaman visi-misi. Pasangan calon Haru Suandharu-Dhani Wirianata lalu menyinggung kondisi sekolah di Kota Bandung yang sempat berpolemik hingga siswanya harus belajar di luar kelas.
Pernyataan itu disampaikan Calon Wali Kota Haru Suandharu saat menjawab tentang masalah aksesibilitas pendidikan, khususnya keberadaan SMP yang belum merata di Kota Bandung. Haru menyatakan, ia memiliki wacana supaya sektor pendidikan itu bisa dikerjasamakan dengan pihak swasta supaya sektor pendidikan di Kota Bandung lebih bisa dijangkau secara keseluruhan.
"Pasangan Hade berharap agar jumlah sekolah negeri yang kurang itu bisa ditutupi kerjasama pemerintah dengan swasta. Jadi orang tua tidak usah pusing mau ke negeri atau swasta, jauh atau dekat, karena semua guru hingga fasilitasnya sama," kata Haru mengawali pernyatannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagi yang tidak mampu di negeri atau swasta, pemerintah kemudian hadir memberikan beasiswa, termasuk beasiswa prestasi dan akademik untuk siswa tersebut," ungkapnya.
Menurut Haru, masalah belum meratanya sekolah, khususnya SMP di Kota Bandung tidak bisa hanya diselesaikan dengan membuka unit sekolah baru. Kondisi itu kata dia, bisa ditangani melalui kerjasama dengan pihak swasta.
Di sini lah kemudian Haru menyinggung tentang masalah siswa di Kota Bandung yang sempat belajar di luar kelas. Ke depan kata dia, jangan sampai ada lagi kasus ini terulang di Kota Bandung.
"Pemkot Bandung bisa bekerjasama dengan sekolah swasta, agar misalnya, sekolah rintisan yang belum punya gedung sendiri bisa dikerjasamakan dengan swasta supaya ada kesetaraan pembelajaran. Jangan sampai ada kasus siswa belajar di luar kelas, harus ngampar," tutur Haru.
Untuk diketahui, kasus yang Haru singgung itu terjadi di SMPN 60 Bandung. Siswa di sana terpaksa belajar lesehan karena sejak 2018 sekolah tersebut tidak memiliki gedung sendiri dan menumpang ke SDN 192 Ciburuy, Kecamatan Regol, Kota Bandung.
Debat terakhir Pilkada Kota Bandung 2024 digelar KPU di The Trans Luxury Hotel Bandung. Debat berlangsung pada Selasa (19/11/2024) pukul 19.00 WIB.
Sekedar diketahui, debat diikuti oleh empat pasang calon Wali Kota dan calon Wakil Wali Kota, yakni Dandan Riza Wardana-Arif Wijaya (nomor urut 1), Haru Suandharu-Dhani Wirianata (nomor urut 2), Muhammad Farhan-Erwin (nomor urut 3) dan Arfi Rafnialdi-Yena Iskandar Ma'soem (nomor urut 4).
Pasangan Dandan-Arif diusung PDIP dan Partai Demokrat, pasangan Haru-Dhani diusung PKS dan Gerindra, pasangan Farhan-Erwin diusung Partai NasDem, PKB, Partai Gelora dan Partai Buruh sementara pasangan Arfi-Yena diusung Partai Golkar, PSI, PAN, Hanura dan Partai Garuda.
Debat berlangsung selama 150 menit, membahas isu debat yakni Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Pembangunan Sumber Daya Manusia Sosial Kebudayaan. Tema debat terakhir Pilwalkot Bandung 2024 ialah 'Strategi Mewujudkan Bandung Kota yang Kreatif, Inklusif, dan Sumber Daya Manusia yang Maju dan Berkebudayaan'.
KPU Bandung mengangkat 5 sub tema debat, yaitu ekonomi kreatif investasi dan daya saing daerah, aksesibilitas pendidikan dan kualitas SDM, partisipasi dan pemberdayaan masyarakat rentan kondusifitas sosial, pelayanan infrastruktur pelayanan kesehatan, serta moderasi beragama dan kemajuan kebudayaan.
(ral/dir)