Debat terakhir Pilkada Kota Bandung 2024 digelar KPU di The Trans Luxury Hotel Bandung, pada Selasa (19/11/2024) pukul 19.00 WIB. Pada debat sesi kedua, panelis Dadan Firdaus yang mengambil undian sub tema dari fish ball untuk giliran Farhan-Erwin.
Pelayanan dan Infrastruktur Kesehatan menjadi tema pertanyaan. Dan panelis Rosleny Marliani mengambil undian untuk amplop huruf D. Moderator Tiffany Raytama dan Victor Pangaribuan hanya memberi kesempatan baca satu kali pertanyaan dalam amplop D di sub tema tersebut.
"Berdasarkan survei nasional, kesehatan mental masyarakat Indonesia tahun 2023, lebih dari 17 remaja rentang usia 10-17 tahun punya masalah kesehatan mental depresi, gangguan kecemasan, sementara itu riset yang dilakukan oleh Center for Urban Design penduduk di kota besar 40 persen lebih beresiko mengidap masalah kesehatan mental itu. Selain masih jadi hal tabu, penderita masalah kesehatan sering abai pada kondisinya sendiri. Bagaimana strategi paslon dalam memetakan jumlah penderita masalah kesehatan dan kebijakan apa yang akan disusun untuk menangani masalah itu?," kata Tiffany membacakan pertanyaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Calon Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menjawab dalam waktu 2 menit. Ia mengungkap 1 dari 4 remaja Indonesia menurut survei Kementerian Kesehatan mengalami gangguan kesehatan mental.
"Ini artinya sebuah masalah besar bagi masa depan kita. Mari kita mulai dari sekolah, mari kita berdayakan para guru BP. Insyaallah kami akan men-deploy para psikolog untuk mendampingi guru BP (Bimbingan Konseling) melakukan asesmen ke murid, sehingga terlihat mana yang bisa cukup dengan curhat, mana yang butuh konseling, hingga harus pengobatan psikiater," ucap Farhan.
Ia menilai Guru BP punya posisi sangat strategis, sebab belum tentu semua orang tua mau menerima kondisi anaknya yang punya masalah kesehatan mental. Menurut Farhan, guru BP bisa melakukan pendekatan yang bisa dipercaya, sambil tentunya menguatkan kebersamaan keluarga.
"Kami juga ingin melirik kekayaan budaya Bandung yakni kaulinan jaman baheula. Misalnya untuk anak yang begitu terpaku dengan layar, bisa main toktak. Jadi ada kok, raketnya teh papan, seru! Teu kudu meuli raket, santai weh. Lapangan? bebas, peraturan? kumaha dinya nu penting resep. Kebahagiaan itu perlu ditonjolkan di Kota Bandung," tutur Farhan.
Sekedar diketahui, debat diikuti oleh empat pasang calon Wali Kota dan calon Wakil Wali Kota, yakni Dandan Riza Wardana-Arif Wijaya (nomor urut 1), Haru Suandharu-Dhani Wirianata (nomor urut 2), Muhammad Farhan-Erwin (nomor urut 3) dan Arfi Rafnialdi-Yena Iskandar Ma'soem (nomor urut 4).
Pasangan Dandan-Arif diusung PDIP dan Partai Demokrat, pasangan Haru-Dhani diusung PKS dan Gerindra, pasangan Farhan-Erwin diusung Partai NasDem, PKB, Partai Gelora dan Partai Buruh sementara pasangan Arfi-Yena diusung Partai Golkar, PSI, PAN, Hanura dan Partai Garuda.
Debat berlangsung selama 150 menit, membahas isu debat yakni Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Pembangunan Sumber Daya Manusia Sosial Kebudayaan. Tema debat terakhir Pilwalkot Bandung 2024 ialah 'Strategi Mewujudkan Bandung Kota yang Kreatif, Inklusif, dan Sumber Daya Manusia yang Maju dan Berkebudayaan'.
KPU Bandung mengangkat 5 sub tema debat, yaitu ekonomi kreatif investasi dan daya saing daerah, aksesibilitas pendidikan dan kualitas SDM, partisipasi dan pemberdayaan masyarakat rentan kondusifitas sosial, pelayanan infrastruktur pelayanan kesehatan, serta moderasi beragama dan kemajuan kebudayaan.
(aau/mso)