Strategi Acep dan Dedi Mulyadi Kelola PAD Berbasis SDA di Jabar

Jawa Barat

Kenali Kandidat

Debat Pilgub Jabar 2024

Strategi Acep dan Dedi Mulyadi Kelola PAD Berbasis SDA di Jabar

Ony Syahroni - detikJabar
Sabtu, 16 Nov 2024 23:52 WIB
Debat Kedua Pilgub Jabar 2024
Debat Kedua Pilgub Jabar 2024. (Foto: Devteo Mahardika/detikJabar)
Cirebon -

Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 4, Erwan Setiawan berkesempatan melontarkan pertanyaan tentang peningkatan Pendapat Asli Daerah (PAD) berbasis sumber daya alam. Pertanyaan tersebut dilontarkan Erwan kepada paslon nomor urut 1, Acep Adang Ruhiyat dan Gitalis Dwinatarina.

"Sumber daya alam tanpa investasi adalah sesuatu yang tidak istimewa. Tetapi investasi tanpa perhitungan nilai ekonomi karbon adalah degradasi. Bagaimana strategi saudara paslon nomor 1 mengelola SDA supaya konstribusinya terhadap PAD tinggi, lestari dan berkelanjutan?," tanya Erwan.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Cagub Jabar nomor urut 1 Acep Adang Ruhiyat mengatakan jika berbicara soal PAD berbasis Sumber Daya Alam (SDA), maka harus lebih dulu melihat potensi-potensi alam yang ada. Terutama di wilayah Jawa Barat. "Ketika berbicara masalah PAD berbasis Sumber Daya Alam, tentu kita berbicara potensi yang ada sumber daya alam di Jawa Barat. Sehingga kita akan bisa memperoleh sumber daya alam yang cukup besar ketika sumber daya alam itu bisa difungsikan dengan sebaik-baiknya," kata Acep.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu ini tidak bisa berdiri sendiri. Harus ada kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten atau kota," kata dia menambahkan.

Menanggapi jawaban Acep, Cagub Jabar Dedi Mulyadi menilai PAD berbasis SDA ini bukan berfokus pada eksploitasi, melainkan pengelolaan. "Yang disebut dengan pengelolaan, bukan hanya terbatas pada aspek yang bersifat tambang misalnya. Sumber daya air di Jawa Barat sangat melimpah. Baik air permukaan yang melahirkan bendungan Jatiluhur, bendungan Cirata, bendungan Saguling, bendungan Jatigede, itu adalah sumber daya yang melimpah yang bisa dikelola dan berkirim air ke Jakarta. Dan, itu nilai ekonomi yang tinggi," tutur Dedi.

ADVERTISEMENT

"Yang ke dua adalah, kita harus menyelamatkan sumber-sumber air yang alami yang ternyata memberikan kekayaan yang melimpah bagi industri pengelolaan air. Untuk itu kalau ke depan hilirisasi dilakukan, maka kita akan memiliki nilai tambah yang sangat tinggi," sambung Dedi.

Merespons tanggapan Dedi Mulyadi, Cawagub nomor urut 1, Gitalis Dwinatarina mengatakan, terkait peningkatan Pendapat Asli Daerah (PAD) berbasis sumber daya alam perlu ada kemudahan dalam proses perizinan tambang dan menerapkan sistem digital.

"Dalam hal ini tentu harus ada penyederhanaan perizinan, mempercepat proses perizinan tambang melalui koordinasi pemerintah pusat dan daerah, serta penerapan sistem digital," kata Gita.

"Yang berikutnya tadi sudah disampaikan, hilirisasi tambang. Yaitu mendorong pembangunan pabrik pengolahan hasil tambang di Jawa Barat agar nilai tambah mineral dapat dimanfaatkan secara maksimal. Dan tidak lupa juga untuk peningkatan pengawasan. Memperketat pengawasan terhadap tambang ilegal untuk memastikan penerimaan daerah dari aktivitas tambang lebih optimal," kata dia menambahkan.

Sekadar diketahui, debat kedua Pilkada Provinsi Jawa Barat 2024 atau Pilgub Jabar digelar KPU di Hotel Patra Kabupaten Cirebon. Debat berlangsung pada Sabtu (16/11/2024) pukul 19.00 WIB.

Debat diikuti oleh empat pasang calon (paslon) Gubernur dan calon Wakil Gubernur, yakni Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina (nomor urut 1), Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja (nomor urut 2), Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie (nomor urut 3), dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan (nomor urut 4).

Paslon nomor urut 1 Acep-Gita diusul oleh PKB. Pasangan Jeje-Ronal diusul PDIP. Kemudian, pasangan Syaikhu-Ilham diusul Partai NasDem, PKS, dan PPP. Dan, pasangan Dedi-Erwan diusul oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, dan PSI.

Debat kedua Pilgub Jabar mengambil judul 'Budaya Inovatif untuk Jawa Barat yang Gemah Ripah Repeh Rapih'. Dalam debat tersebut terdapat enam sub tema, yakni, industri budaya, pariwisata, peningkatan PAD berbasis sumber daya alam, mitigasi bencana, kualitas lingkungan hidup dan toleransi beragama.

Masing-masing paslon diperbolehkan membawa 50 orang untuk masuk ke area debat publik. Hadirin dalam jumlah terbatas yang bukan merupakan undangan atau rombongan, boleh menyaksikan proses debat kedua Pilgub Jabar 2024 di luar area debat melalui layar besar yang disediakan.

(sud/sud)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Hide Ads