Persoalan toleransi umat beragama jadi bahasan dalam debat kedua Pilgub Jabar 2024. Dua Cagub Jabar Acep Adang dan Jeje Wiradinata punya pandangan dalam menangani persoalan intoleransi yang berujung pada indeks kerukunan umat beragama di Jabar.
Bahasan soal toleransi ini bermula dari pertanyaan Cawagub Gitalis Dwinatarina. Dalam debat yang berlangsung di Cirebon pada Sabtu (16/11/2024) itu, Gita mulanya mengungkapkan skor indeks kerukunan beragama di Jabar berdasarkan hasil survei.
"Survei indeks kerukunan beragama di Jabar skornya 79, lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 76. Tapi faktanya, masih ada tindakan yang menodai kerukunan umat beragama. Apa strategi untuk meningkatkan skor KUB (kerukunan umat beragama) di Jabar?," tanya Gita kepada paslon Jeje-Ronal Surapradja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendapat pertanyaan itu, Jeje mengatakan langkah-langkah normatif sudah dilakukan. Salah satunya penguatan kelembagaan.
"Tapi faktanya seperti ini. Harus ada langkah luar biasa. Intinya bukan penegakan hukum, bukan regulasi. Intinya membangun kesadaran menghormati dan menghargai satu kesatuan," kata Jeje.
Menurut pandangan Jeje, terjadinya intoleransi disebabkan faktor kecurigaan adanya upaya intervensi terhadap agama lain. "Oleh karena itu perlu duduk bersama membangun kesamaan hal luar biasa. Kebersamaan di tingkat paling bawah," tuturnya.
Mendengar jawaban Jeje, Cagub Acep Adang langsung menanggapi. Menurut Acep, dalam toleransi beragama khususnya agama islam dikenal ukhuwah persaudaraan.
"Tentu kita harus ukhuwah persaudaraan dalam konteks beragama dan bernegara," kata Acep.
Menjawab penyataan Acep, Jeje kembali mengatakan, bahwa harus ada pemikiran untuk bersama-sama membangun kebersamaan dari level bawah. Menurutnya, lembaga yang ada yakni, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) masih menjadi lembaga yang elitis. Padahal, lanjut Jeje, kebersamaan dan keberagaman ada dalam tingkat masyarakat paling bawah.
"Kemauan pemerintah memfasilitasi menjadi bagian penting. Kita selalu pada soal normatif pada program tanpa evaluasi langkah cerdas bagaimana mengevaluasi langkah itu," ujar Jeje.
Sekadar diketahui, debat diikuti oleh empat pasang calon (paslon) Gubernur dan calon Wakil Gubernur, yakni Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina (nomor urut 1), Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja (nomor urut 2), Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie (nomor urut 3), dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan (nomor urut 4).
Paslon nomor urut 1 Acep-Gita diusul oleh PKB. Pasangan Jeje-Ronal diusul PDIP. Kemudian, pasangan Syaikhu-Ilham diusul Partai NasDem, PKS, dan PPP. Dan, pasangan Dedi-Erwan diusul oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, dan PSI.
Debat kedua Pilgub Jabar mengambil judul 'Budaya Inovatif untuk Jawa Barat yang Gemah Ripah Repeh Rapih'. Dalam debat tersebut terdapat enam sub tema, yakni, industri budaya, pariwisata, peningkatan PAD berbasis sumber daya alam, mitigasi bencana, kualitas lingkungan hidup dan toleransi beragama.
Masing-masing paslon diperbolehkan membawa 50 orang untuk masuk ke area debat publik. Hadirin dalam jumlah terbatas yang bukan merupakan undangan atau rombongan, boleh menyaksikan proses debat kedua Pilgub Jabar 2024 di luar area debat melalui layar besar yang disediakan.
(dir/dir)