Dalam segmen keempat, paslon nomor urut 1, yakni Acep-Gita, melempar pertanyaan tentang pendapatan daerah di sektor tambang yang hanya menyumbang 3 persen PAD Jawa Barat pada tahun 2023. Sedangkan sektor pertanian menyumbang sampai 10 persen PAD. Gita mengatakan, mengapa sektor tambang menyumbang lebih kecil PAD, padahal Jawa Barat memiliki potensi mineral yang signifikan.
Menanggapi pertanyaan Gita, Cagub Dedi Mulyadi mengatakan sektor tambang tidak hanya fokus pada eksploitasi sumber daya alam, karena hanya akan mengalami kerusakan. Menurutnya, kenapa PAD dari tambang rendah karena adanya manipulasi pajak.
"Kenapa PAD pertambangan rendah karena penghitungan pajaknya dimanipulasi, tidak berdasarkan potensi tapi berdasarkan hitungan manual bertentangan prinsip akuntabilitas, oleh karena itu orientasi, bukan material mentah perlu hilirisasi bukan produk hulu tapi hilir," tutur Dedi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi jawaban Dedi, Cagub Acep bersepakat dengan dengan Dedi. Tapi menurut Acep, diperlukan juga penyederhanaan perizinan di tingkat pemerintah daerah, dengan sistem digitalisasi. Kedua, lanjut Acep, diperlukan hilirisasi dengan mendorong pengelolaan pabrik tambang mineral dan memperketat pengawasan tambang ilegal.
Mendengar jawaban itu, Dedi menekankan pada pentingnya persoalan nilai ekonomi yang didapat oleh masyarakat sekitar lokasi tambang. Menurutnya, masyarakat sekitar lokasi tambang lah yang paling banyak terkena dampak lingkungan karena adanya tambang.
"Masyarakat bergelut dengan debu, aspek berikutnya bencana, sehingga tambang tidak serta merta menjadi orientasi tapi ekosistem lingkungan yang utama," ujar Dedi.
Debat kedua Pilkada Provinsi Jawa Barat 2024 atau Pilgub Jabar digelar KPU di Hotel Patra Kabupaten Cirebon. Debat diikuti oleh empat pasang calon (paslon) Gubernur dan calon Wakil Gubernur, yakni Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina (nomor urut 1), Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja (nomor urut 2), Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie (nomor urut 3), dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan (nomor urut 4).
Paslon nomor urut 1 Acep-Gita diusul oleh PKB. Pasangan Jeje-Ronal diusul PDIP. Kemudian, pasangan Syaikhu-Ilham diusul Partai NasDem, PKS, dan PPP. Dan, pasangan Dedi-Erwan diusul oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, dan PSI.
Debat kedua Pilgub Jabar mengambil judul 'Budaya Inovatif untuk Jawa Barat yang Gemah Ripah Repeh Rapih'. Dalam debat tersebut terdapat enam sub tema, yakni, industri budaya, pariwisata, peningkatan PAD berbasis sumber daya alam, mitigasi bencana, kualitas lingkungan hidup dan toleransi beragama.
Masing-masing paslon diperbolehkan membawa 50 orang untuk masuk ke area debat publik. Hadirin dalam jumlah terbatas yang bukan merupakan undangan atau rombongan, boleh menyaksikan proses debat kedua Pilgub Jabar 2024 di luar area debat melalui layar besar yang disediakan.
(tya/tey)