Debat Pilgub Jabar memasuki sesi tanya jawab antar pasangan calon. Cagub Ahmad Syaikhu, saling beradu gagasan dengan Cagub Dedi Mulyadi mengenai pengembangan talenta digital di Jawa Barat.
Ahmad Syaikhu melontarkan pertanyaan ke Dedi Mulyadi soal talenta digital. Dedi kemudian menjawab pertanyaan dari Syaikhu. Dedi menegaskan, talenta digital harus diarahkan ke hal positif demi meningkatkan produktivitas.
Baca juga: Adu Gagasan Acep-Jeje untuk Kesehatan Jabar |
"Talent digital adalah bakat bagi seluruh warga Indonesia, terutama gen z. Tapi Bakat itu akan kontraproduktif jika tidak terkelola dengan baik, karena aspek digital memiliki aspek positif dan negatif, contohnya judol. Oleh karena itu harus terarahkan ke aspek produktif. Talenta digital harus link and match antara produktivitas publik dan pengembangan bakat digital," kata Dedi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi jawaban itu, Syaikhu menegaskan, akan memperluas sarana dan prasarana untuk peningkatan talenta digital di Jabar. Salah satunya dengan menyiapkan WiFi di rumah ibadah untuk mendukung peningkatan talenta digital.
"ASIH melihat untuk talenta digital perlu ada pembekalan. Harus disiapkan sarana dan prasarana salah satunya melalui WiFi di rumah ibadah untuk pengembangan talenta digital. Semua harus ada kebersamaan, silih asah, asih, asuh, mengawasi ini agar tidak terjadi penyimpangan," ucap Syaikhu.
Merespons kembali hal itu, Dedi Mulyadi menegaskan, bahwa talenta digital harus selaras dengan produktivitas masyarakat. Sehingga ke depan, kemampuan ekonomi rakyat bisa meningkat di Jabar.
"Seluruh pengembangan ini tidak berarti kalau produktivitas publik rendah. Sehingga sangat diperlukan sebagai bagian untuk meningkatkan produktivitas. Konsumsi impor terjadi merupakan efek dari talenta digital. Ke depan, keduanya harus berjalan beriringan. Satu sisi negara memacu rakyatnya punya produktivitas publik yang riil. Tapi pengembangan talenta digital harus dilakukan, sehingga kurikulumnya tak bisa dipisahkan karena hari ini abad produksi harus maju dan berkembang seiring dengan sejarah abad digitalisasi," tutur Dedi.
Sekedar diketahui, debat diikuti oleh empat pasang calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur, yakni Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina (nomor urut 1), Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja (nomor urut 2), Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie (nomor urut 3), dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan (nomor urut 4).
Pasangan Acep-Gita diusung oleh PKB, pasangan Jeje-Ronal diusung PDIP, pasangan Syaikhu-Ilham diusung Partai NasDem, PKS, dan PPP, sementara pasangan Dedi-Erwan diusung oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, dan PSI.
Debat berlangsung selama 120 menit, membahas 7 sub tema dengan pertanyaan yang disusun oleh 7 panelis. Tema debat perdana Pilgub Jabar 2024 yakni 'Membangun Jawa Barat Menuju Masyarakat Digital yang Sejahtera dan Berdaya Saing Global'.
KPU Jabar mengangkat 7 sub tema debat, yaitu Kesehatan dan Penurunan Stunting, Mentalitas dan Karakter Generasi Muda, Kemiskinan dan Pengangguran, Pengembangan Digital Talent, Reformasi Birokrasi yang Berkelanjutan, Isu Perempuan dan Anak, serta Pendidikan Inklusif dan Berkualitas.
Masing-masing paslon diperbolehkan membawa 100 orang untuk masuk ke area debat publik. Hadirin dalam jumlah terbatas yang bukan merupakan undangan atau rombongan, boleh menyaksikan proses debat Pilgub Jabar 2024 di luar area debat melalui layar besar yang disediakan.
(ral/mso)