Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 1, Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina bersiap menjalani debat publik perdana Pilgub Jabar 2024. Penyampaian program dan sederet persoalan akan dipaparkan Acep-Gita pada debat nanti.
Debat publik perdana Pilgub Jabar akan digelar oleh KPU, Senin (11/11/2024) mulai pukul 19.00 WIB, di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad, Kota Bandung. Adapun tema debat, yakni 'Membangun Jawa Barat Menuju Masyarakat Digital yang Sejahtera dan Berdaya Saing Global'.
"Insyaallah siap lahir batin untuk kontes debat perdana nanti malam. Penguasaan materi, penguasaan masalah sudah dipahami oleh kandidat Jabar Bahagia dan nanti akan dipaparkan terkait program ke depan ketika beliau terpilih jadi gubernur dan wakil gubernur, insyaallah," kata Oleh Soleh yang menjadi juru kampanye Acep-Gita saat dihubungi detikJabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Oleh Soleh yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPW PKB Jabar, pada debat nanti malam Acep-Gita akan menyoroti sejumlah persoalan di Jabar yang berkaitan dengan tema debat, salah satunya soal data demografi masyarakat.
Oleh menuturkan, saat ini berbagai data yang ada belum jelas kevalidannya. Padahal data menjadi basic bagaimana menentukan kebijakan dan langkah konkret untuk menyelesaikan persoalan yang ada di Jabar saat ini.
"Contohnya soal data ini terkait kemiskinan, ini sebenernya ada berapa orang. Hari ini masih tidak mendekati kebenaran 100%, soal pengangguran juga, soal putus sekolah. Selain data sosial masyarakat, juga soal data soal potensi PAD, misalkan yang berpotensi untuk PAD adalah data PKB. Ini datanya harus real, jumlah kendaraan di Jabar itu berapa," tuturnya.
"Itu contoh kecil selain data mapping soal potensi sumber daya alam yang bisa dikelola dengan baik untuk mendapatkan tambahan PAD dan bagaimana Jabar bisa terselesaikan dengan baik, di sisi pendidikan, kesehatan maupun kesejahteraan," lanjutnya.
Oleh Soleh menyebut, data yang valid akak mempermudah mewujudkan pemerintahan yang transparan. Sebab saat ini, masyarakat Jabar kata dipastikan sudah sangat paham dengan dunia digital.
"Karena itu transparansi yang disampaikan melalui dunia digital ini rasanya sangat membantu bagaimana akurasi pengelola APBD, pengelolaan pemerintahan bisa terlihat oleh semua orang sehingga good government lebih terwujud," ujar Oleh Sole.
(mso/mso)