Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu berziarah ke makam KH Noer Ali di Ujungharapan Bahagia, Babelan, Kabupaten Bekasi. Pada momentum Hari Pahlawan Nasional, Syaikhu ingin mengambil keteladanan KH Noer Ali sebagai bagian komitmennya dalam membangun Jabar ke depan.
"Ini bagian kita mendoakan beliau, semoga Allah tinggikan dalam surganya, sekaligus kita tentu bisa mengambil pelajaran bagaimana kita sebagai pelanjut harus memiliki cita-cita besar seperti beliau," kata Syaikhu, Minggu (10/11/2024).
KH Noer Ali merupakan ulama kharismatik asal Bekasi. Dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, ia pernah membentuk Laskar Rakyat yang terdiri dari 200 santri dan pemuda di wilayah Bekasi. Semangat ini lah, kata Ahmad Syaikhu, perlu dilanjutkan untuk membangun Jawa Barat dan Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melanjutkan perjuangan-perjuangan beliau dan semangatnya juga untuk memperbaiki negeri ini, memperbaiki Jawa Barat, memperbaiki Bekasi, harus sebesar beliau. Sehingga mudah-mudahan kita terus optimis ke depan negeri ini bisa menjadi lebih baik," ungkapnya.
KH Noer Ali adalah seorang pemimpin Islam dan Tentara Mahasiswa selama Revolusi Nasional. Pada tahun 1937 KH. Noer Alie bersama Hasan Basri membentuk dan memimpin organisasi Persatuan Pelajar Betawi.
Pada 1947, KH Noer Ali terlibat pada pertempuran sengit di Karawang-Bekasi dengan tentara penjajah Belanda. Ia memerintahkan warga dan pasukannya untuk membuat bendera merah putih ukuran kecil untuk dipasang di setiap pohon dan tiang, agar mempertegas keberadaan Indonesia dan siap mempertahankan kemerdekaannya.
Menurut Ahmad Syaikhu, KH Noer Ali bukan hanya seorang ulama. Sosoknya juga sebagai pejuang atau mujahid yang berani mempertahankan negeri dari serangan para penjajah.
"Sehingga betul-betul beliau buktikan mempertahankan melawan Belanda dengan melibatkan kolaborasi dengan seluruh elemen-elemen masyarakat," katanya.
Pahlawan berjuluk Singa Karawang ini memang dikenal senang bersilaturahmi dan berkolaborasi dengan berbagai elemen. Contohnya ia turut mendirikan Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKSPPI).
"Kita melihat peninggalan-peninggalan beliau, itu bagian upaya beliau dengan rekan-rekan seperjuangannya membangun pondok-pondok pesantren itu terkordinasi dengan baik, hingga terbangun Badan Koordinasi Pondok Pesantren," jelasnya.
Ahmad Syaikhu menilai, hal ini sebagai bagian dari upaya yang seharusnya dilanjutkan. Sebab menurutnya, berjuang itu tidak bisa sendiri-sendiri dan perlu ada kebersamaan serta kolaborasi.
"Dengan itulah berbagai langkah perjuangan menghadapi tantangan akan menjadi lebih ringan," ungkapnya.
"Selamat Hari Pahlawan, Semangat Hari Pahlawan," tegasnya.
Pimpinan Yayasan Attaqwa KH Irfan Mas'Ud mengatakan, KH Noer Ali merupakan pahlawan yang menjadi teladan untuk menjalankan aktivitasnya sebagai hamba Allah. KH Noer Ali adalah orang yang sangat komprehensif dalam perjuangannya.
"Di mana pun beliau berada, beliau senantiasa bersama masyarakat, di bidang pendidikan, di bidang dakwah, semata-mata hanya ingin membangun negeri dalam persatuan sehingga bisa bangsa Indonesia ini cerdas, makmur dan sejahtera," pungkasnya.
(ral/mso)