Antusiasme Pemilih Pemula Ikut Nyoblos di Pilkada Jabar 2024

Suasana Gedung Bikasoga, Kota Bandung mendadak ramai dikunjungi warga. Kedatangan ke tempat itu untuk melakukan pencoblosan Pilwalkot Bandung dan Pilgub Jabar 2024. Bukan pencoblosan sebenarnya, kedatangan mereka untuk melakukan simulasi pencoblosan yang akan digelar Tanggal 27 November 2024 nanti.

Pantauan detikJabar, Minggu (10/11/2024), sama seperti pencoblosan pada Pilkada sebelum-sebelumnya warga yang datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) langsung disambut oleh petugas TPS. Warga yang datang lalu menyerahkan surat undangan pencoblosan dan dipersilakan duduk di kursi tunggu yang sudah disediakan.

Petugas registrasi lalu memanggil warga yang sudah menyerahkan undangan dan dipersilakan untuk membawa surat suara. Ada dua surat suara yang diambil, yakni surat suara merah untuk Pilgub dan hijau untuk Pilwalkot. Setelah mendapatkan surat suara, warga langsung melakukan pencoblosan di bilik suara yang sudah disediakan.

Jika sudah selesai mencoblos, warga dipersilakan memasukan surat suara ke kotak suara yang sudah disediakan sesuai warna surat suaranya. Satu hal yang harus diperhatikan saat keluar TPS warga yang sudah mencoblos harus mencelupkan jarinya ke tinta yang ada di pintu keluar.

Dari sekian banyak warga yang mengikuti simulasi pencoblosan ini, ada seorang warga yang masuk sebagai pemilih pemula nampak antusias mengikuti kegiatan ini. Dia adalah Yoga, warga Cijagra, Buahbatu, Kota Bandung.

Pria yang mengenakan kaus berwarna putih itu mengaku, jika usianya genap 17 tahun Bulan Agustus lalu. Sebelumnya, Yoga tak ikut dalam pencoblosan Presiden dan Pileg. Untuk pencoblosan kepala daerah ini Yoga sudah bisa mencoblos.

"Baru pertama kali ini, 17 tahun Bulan Agustus kemarin," kata Yoga kepada wartawan.

Yoga menyebut, karena simulasi pencoblosan ini baru pertama kali dia lakukan, Yoga mengaku bingung. "Rada bingung," ujarnya.

Namun secara teknis, Yoga sudah paham dan tidak akan kebingungan lagi pada pencoblosan Tanggal 27 November 2024 mendatang. "Teknis, cepat, ikut arahan saja. Intinya siap (mencoblos Tanggal 27 November)," ujar Yoga.

Simulasi Pencoblosan untuk Ukur Akurasi Waktu

Ketua Divisi Teknis Penyelenggara Pemilihan KPU Kota Bandung Fajar Kurniawan Safrudin mengatakan, simulasi pencoblosan ini penting dilakukan. Salah satunya untuk menentukan teknis dan mengukur akurasi waktu.

"Untuk simulasi pemilihan ini emang sebetulnya tujuannya untuk mengukur akurasi waktu ya, akurasi pemilih juga apakah memang dengan tahapan pemilihan ini sama enggak dengan pemilu kemarin gitu," kata Fajar.

Menurutnya, dari segi waktu mungkin akan sangat berbeda meskipun pada prinsipnya pencoblosan dilakukan dari pagi sampai Pukul 13.00 WIB. Hanya saja dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berbeda dan juga pemilihan yang berbeda. Selain itu, jumlah TPS lebih sedikit dibandingkan pada Pilpres lalu yang di mana setiap TPS hanya mencapai 300 pemilih dan kini tiap TPS menjadi 550 pemilih.

"Untuk di pemilihan sekarang tuh ada penambahan kalau dipresentasikan kurang lebih 10 persen (kenaikan) dari 1,7 juta sekian jadi sekarang 1,887,881," terangnya,

Fajar juga mengungkap, kenaikan DPT ini terjadi karena bertambahnya para pemilih pemula. "Biasanya ada pemilih pemula yang bertambah," pungkasnya.