Debat publik pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi resmi dimulai di Grand Cikareo, Kota Sukabumi, Jumat (8/11/2024) malam. Masing-masing pasangan calon diberikan waktu selama empat menit untuk memaparkan visi, misi dan program.
Tiga paslon yang mengikuti debat ini di antaranya nomor urut 01, Achmad Fahmi dan Dida Sembada, paslon nomor urut 02, Ayep Zaki dan Bobby Maulana serta paslon nomor urut 03, Mohamad Muraz dan Andri Hamami.
Calon Wali Kota Sukabumi nomor urut 01, Achmad Fahmi menyampaikan terkait beragam perubahan wajah kota dan prestasi yang telah dinikmati warga selama ia menjabat pada 2018-2023 lalu. Menurutnya, ke depan akan memasuki babak baru dengan perkembangan dunia yang rapuh, penuh kecemasan, tidak terprediksi dan sulit dimengerti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami meyakini ada satu kata kunci untuk melewati tantangan tersebut yaitu nilai serasi. Selaras dan harmonis hanya dengan keselarasan dan keharmonisan lah kita bisa bersatu menghadapi berbagai tantangan yang ada," kata Fahmi.
"Serasi kami artikan juga sebagai Kota Sukabumi yang kreatif, religius dan berdaya saing. Dengan kreativitas kita akan mencari solusi terbaik atas permasalahan yang ada, dengan religius kita punya arah yang tepat dan tempat berpijak yang kokoh. Berdaya saing artinya kita siap berkolaborasi dengan siapapun membangun kota tercinta kita," sambungnya.
Achmad Fahmi dan Dida Sembada berjanji akan mewujudkan masyarakat Kota Sukabumi yang sehat, cerdas dan berdaya saing. Selain itu, dia juga berjanji akan menghadirkan ekonomi yang merata, pembangunan infrastruktur yang merata serta menghadirkan tata kelola pemerintah yang adaptif, responsif dan fleksibel.
Sementara itu, Calon Wali Kota nomor urut 02, Ayep Zaki memiliki visi IMAN (Inovatif, Mandiri, Agamis, dan Nasionalis). Dia berjanji akan menghadirkan ide baru, metode efektif memakai teknologi, smart city untuk pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
"Transportasi umum berbasis teknologi, pembangunan UKM, layanan terintegrasi, kemampuan pemerintah untuk mengelola sumber dayanya secara optimal tanpa tergantung pihak eksternal. Kemandirian yang akan kami wujudkan di antaranya kemandirian ekonomi lokal, pengelolaan sumber daya berkelanjutan, infrastruktur berkualitas, pemberdayaan sumber daya lokal," kata Ayep.
Calon Wakil Wali Kota nomor urut 02, Bobby Maulana juga menyampaikan beberapa program strategis paslonnya. Dia berjanji akan meningkatkan SDM melalui beasiswa 100 sarjana per kecamatan, Sukabumi Menyala (menyatukan semua layanan), anggaran kepemudaan 1 persen dari APBD dan beasiswa bagi penyandang disabilitas.
"Di bidang olahraga, pembangunan stadion bertaraf nasional, insentif pengurus masjid, pengelolaan wakaf, ngobrol happy, mengembalikan tukin guru, menata kebaikan teknologi, dana abadi per RT, insentif RT dan RW, insentif kader tingkat RW. Hadirnya program ini merupakan bentuk keseriusan kami membangun Sukabumi," kata Bobby.
Sedangkan Calon Wali Kota nomor urut 03, Mohamad Muraz berkomitmen akan memimpin Kota Sukabumi dengan Juara (Jujur, Adil, Profesional dan Amanah). Dia mengaku memiliki visi, misi dan 33 program.
"Saya akan bebaskan biaya puskesmas, termasuk RS Al-Mulk yang dulu saya gratiskan, lalu berbayar, nanti akan digratiskan lagi. Buku LKS mencapai Rp400 ribu per tahun per siswa itu pun kita gratiskan, zonasi juga usulkan penghapusan," kata Muraz.
"Mengundang para investor untuk bekerja sama, kita berikan take holiday sehingga investor akan muncul dan ini akan membuka kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran, demikian pelatihan-pelatihan UMKM, ekonomi kreatif, kita dorong yang berbasis budaya, teknologi, sains dan kearifan lokal yang ada," tutupnya.
(iqk/iqk)