Calon Wali Kota Bandung nomor urut 4, Arfi Rafnialdi mengeluhkan waktu pelaksanaan debat. Arfi khawatir debat tidak disimak dengan baik oleh masyarakat Kota Bandung karena waktunya yang terlalu malam.
Debat publik perdana Pilwalkot Bandung digelar di Sudirman Grand Ballroom, Rabu (31/10/2024). Debat dimulai pukul 20.30 WIB dengan sesi pembukaan lebih dulu. Baru pada pukul 21.00 WIB, debat dimulai dan berakhir di pukul 23.00 WIB.
Waktu debat yang terlalu malam itu rupanya mendapat keluhan dari para pasangan calon, termasuk Arfi. Arfi menyebut seharusnya debat bisa digelar lebih awal agar masyarakat bisa menyaksikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau penyelenggaraan di dalam acaranya bagus, rapi, hiburannya juga oke, nah yang kita usulkan ke KPU supaya mulai debat itu nggak terlalu malam," ucap Arfi, Kamis (31/10/2024).
"Supaya warga bisa ikut menyimak debat dengan baik gitu. Jadi kalau terlalu malam kesihan warganya," imbuhnya.
Karenanya, Arfi mengharapkan KPU Kota Bandung dapat mengevaluasi penentuan waktu debat kedua Pilwalkot Bandung yang rencananya akan digelar pada 19 November mendatang.
"Tapi ya mudah-mudahan dengan berbagai channel di Youtube, rekaman dan mungkin di sosmed. Warga yang tidak hadir dan tidak bisa menonton langsung, tetap bisa mendapatkan informasi yang mumpuni dari debat publik hari ini," tandasnya.
Sementara itu Calon Wali Kota Bandung nomor urut 1 Dandan Riza Wardana mengeluhkan durasi dalam pelaksanaan debat perdana yang digelar KPU Kota Bandung. Dandan mengatakan, waktu 2 menit untuk masing-masing paslon menurutnya terlalu pendek. "Bagus, cuman waktunya pendek, tapi saya ikut saja," kata Dandan, Kamis (31/10/2024).
Dandan menyebut dengan durasi 2 menit pasangan Dandan-Arif tak bisa maksimal sampaikan visi-misi. "Saya gak bisa penyampaian visi sependek itu. Rakyat harus jelas dengan apa yang menjadi pikiran yang jadi calon," ungkap Dandan.
Dandan sebut, hal ini harus jadi evaluasi KPU Kota Bandung, karena menurutnya daerah lain durasi setiap paslon tak sependek itu. "Karena di daerah lain rata-rata 3 menit. Ini 2 menit, sayang kita gak bisa sampaikan visi misi seutuhnya," ucapnya.
Selain itu Dandan juga keluhkan acara debat perdana digelar terlalu malam. Meski demikian, dia tetap bisa fokus. "Peuting teuing (malam banget), kalau saya fokus saja. Kalau saya sendiri saya protes, tapi empat-empat nya setuju, jadi kita ikut saja," ujarnya.
"Tidak semua warga dengar. Beda kalau prime time ya, jam 7 malam misalnya, akan lebih baik lagi," pungkasnya.
(bba/iqk)