Calon Wali Kota Bandung nomor urut 4 Arfi Rafnialdi menyampaikan gagasannya untuk memanfaatkan program PIPPK guna memberdayakan peran RW mengatasi masalah sampah dari hulunya.
Arfi menyampaikan hal itu saat menjawab pertanyaan dalam debat publik perdana Pilwalkot Bandung 2024 mengenai penanganan sampah di Kota Bandung.
"Kita sepakat bahwa timbulan sampah adalah konsekuensi aktivitas kita sehari-hari. Penanganan tidak bisa hanya di hilir dengan teknologi yang canggih, tapi juga harus dari hulu," kata Arfi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Arfi, setiap warga Kota Bandung bertanggungjawab untuk membantu mengatasi masalah sampah, salah satunya melakukan pemilahan. Selain itu, peran RW dan petugas kebersihan juga harus dimaksimalkan.
Arfi berjanji memberikan insentif bagi petugas kebersihan yang dianggap sebagai pahlawan penjaga kebersihan di Kota Bandung.
"Setiap warga bertanggung jawab untuk menangani sampah. Untuk memberdayakan peran RW, tingkatkan PIPPK yang sekarang terhenti, kita berikan insentif untuk pengangkut sampah agar para pahlawan penjaga kebersihan mendapat haknya," ujarnya.
"Kita harus pastikan semua sampah yang terpilah, hari yang berbeda untuk sampah yang berbeda, semua di hilir harus terpisahkan sehingga kerja keras RW tidak sia-sia dalam memilah sampah," tutup Arfi.
Debat Perdana Pillkada Kota Bandung 2024 ini digelar KPU di Sudirman Grand Ballroom, Kota Bandung, Jawa Barat. Diikuti oleh empat pasang calon wali kota dan calon wakil wali kota, yakni Dandan Riza Wardana-Arif Wijaya (nomor urut 1), Haru Suandharu-Dhani Wirianata (nomor urut 2), Muhammad Farhan-Erwin (nomor urut 3), dan Arfi Rafnialdi-Yena Iskandar Ma'soem (nomor urut 4).
Sekadar diketahui, pasangan Dandan-Arif diusung PDIP dan Partai Demokrat, pasangan Haru-Dhani diusung PKS dan Gerindra, pasangan Farhan-Erwin diusung Partai NasDem, PKB, Partai Gelora dan Partai Buruh sementara pasangan Arfi-Yena diusung Partai Golkar, PSI, PAN, Hanura dan Partai Garuda.
Dimulai pukul 20.30 WIB, debat publik Pilkada Kota Bandung 2024 dilaksanakan selama 120 menit. Tema debat perdana Pilwalkot Bandung 2024 yakni 'Tantangan Masa Depan Kota Bandung Mengintegrasikan Inovasi Tata Kelola Pemerintahan, Keberlanjutan Lingkungan, dan Tata Ruang yang Efisien'. KPU Kota Bandung mengangkat tiga isu debat, yaitu 'Tata Kelola Pemerintahan dan Inovasi Kebijakan', 'Keberlanjutan dan Kelestarian Lingkungan' serta 'Infrastruktur dan Tata Ruang'.
Sementara sub tema dari debat perdana meliputi 'Kemacetan dan Interkonektivitas', 'Penanganan Sampah', 'Penanganan dan Mitigasi Bencana yang Komprehensif', 'Tata Ruang' serta 'Reformasi Birokrasi'.
Masing-masing paslon diperbolehkan membawa 62 orang untuk masuk ke area debat publik. Sisanya boleh menyaksikan proses debat Pilwalkot Bandung 2024 di luar area melalui layar besar yang disediakan.
(bba/orb)