Lembaga survei Voxpol Center Research and Consulting merilis gambaran pilihan warga Jawa Barat (Jabar) menjelang Pilgub 2024. Hasilnya, pasangan calon Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie mencapai 18,6%.
Survei Voxpol Center dilakukan pada medio 11-20 Oktober 2024. Ada 800 responden yang tersebar di 26 kabupaten/kota di Jabar, dengan tingkat kepercayaan mencapai 95% dan margin of error sekitar 3,47%.
Berikut hasil selengkapnya:
- Dedi Mulyadi - Erwan Setiawan 61,8%
- Ahmad Syaikhu - Ilham Habibie 18,6%
- Acep Adang Ruhiat - Gitalis Dwi Nataria 7,4%
- Jeje Wiranata - Ronal Surapradja 5,6%
- Tidak tahu/tidak menjawab 6,6%
CEO Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, tapi pihaknya mencatat potensi tren perubahan pilihan. Sebab dari hasil survei yang dikumpulkan, masih ada 27,1% warga yang belum menentukan pilihan atau undecided voter di Pilgub Jabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Temuan kami, 69 persen warga memang sudah mantap memilih calon gubernur di Pilgub Jabar. Tapi, masih ada 27,1 persen yang sangat memungkinkan mereka akan mengubah pilihannya. Jadi akan banyak variabel yang merubah peta ke depan, dan ini bisa juga bisa mengubah terjadinya pergerakan elektoral," katanya saat pemaparan rilis survei, Jumat (25/10/2024).
Potensi perubahan ini terjadi karena Voxpol Center mencatat pemilih berkarakter rasional di Jabar mencapai 57,6 persen. Disusul pemilih psikologis 26%, pemilih sosiologis 11,6% dan yang tidak menjawab atau tidak tahu 2,9%.
Adapun, tren tentang potensi perubahan pilihan ini bisa saja terjadi karena beberapa faktor. Voxpol Center pun mencatat tren itu berpeluang terjadi karena sejumlah faktor dominan seperti kinerja calon yang tidak memenuhi harapan (26,1%), penemuan informasi baru tentang calon atau partai (14,1%), pengaruh dari keluarga, teman atau tokoh masyarakat (12%) hingga perubahan sikap/kebijakan dari calon yang sebelumnya didukung (10,8%).
"Jadi tren potensi elektoral ke depan, bukan tidak mungkin yang lain bisa tumbuh, nanti migrasi atau ada yang tergerus atau tidak. Karena ada kemungkinan tren ini dipengaruhi oleh isu, program, tokoh berpengaruh, jadi itu bisa mengubah semuanya," pungkasnya.
(ral/yum)