.webp)
Hal di luar dugaan dialami calon wali kota Bandung, Arfi Rafnialdi. Tanpa sengaja, Arfi memergoki aksi pembegalan di Jalan Ir. H Djuanda (Dago), Kota Bandung. Bukan cuma memergoki, Arfi juga menggagalkan aksi pembegalan itu.
Peristiwa itu dialami Arfi pada Jumat (18/10/2024) sekitar pukul 03.30 WIB. Saat itu, Arfi tengah bersiap menuju kawasan Kecamatan Andir untuk memulai program barunya, yakni 'Mapay Lembur: 40 Jam Bersama Warga'.
Sesaat setelah keluar dari kediamannya, Kang Arfi dan timnya melihat ada perkelahian yang melibatkan enam orang di Jalan Dago tepatnya di seberang RS Borromeus. Tidak tinggal diam, Kang Arfi bersama dua anggota polisi yang jadi pengawal pribadi (walpri) langsung menghampiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat menghampiri, Kang Arfi baru mengetahui jika peristiwa itu adalah pembegalan. Sebab, empat orang berusaha melarikan diri dengan membawa motor dua orang lainnya yang menjadi korban.
"Tanggal 18 Oktober ini 40 hari menjelang pemilihan, saya bikin program kampanye 40 jam menyapa warga. Rencananya dimulai dari jam 4 subuh, jadi harusnya sudah di daerah Andir. Ternyata ketika setengah 4 keluar rumah, itu di daerah Dago ada kejadian percobaan pengambilan motor, begal gitu ya," kata Kang Arfi.
"4 orang yang berusaha ambil motor. Kemudian karena ada polisi yang menyertai, kita putuskan untuk melihat situasi dan dibantu segera ditangani untuk digagalkan percobaan begal itu. Terus dua pelaku kabur, dua diamankan," lanjutnya.
Setelah itu, dua pelaku dan dua orang korban yang semuanya masih remaja di bawa ke Polsek Coblong. Saat diperiksa menurut Kang Arfi, keempat orang tersebut dalam kondisi mabuk.
"Ngakunya masih sekolah korban ini. Cuma karena dua-duanya lagi mabok juga kita susah untuk percaya karena sedang di bawah pengaruh alkohol, jadi kita serahkan ke kepolisian," ujarnya.
Setelah menyerahkan korban dan pelaku ke Polsek Coblong, Kang Arfi bergegas melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Andir untuk melakukan shalat subuh berjamaah di Masjid Jami Nurul Hidayah. Dia pun menyayangkan masih adanya pemuda Kota Bandung yang berperilaku tidak baik tersebut.
"Ini kan sayang, semuanya anak muda Kota Bandung kita berharap mereka jadi penyangga kemajuan kota ya, kalau kemudian gak kerja malah melakukan hal yang melanggar hukum ini kan kontraproduktif," tegasnya.
Sementara salah satu korban mengungkapkan, saat kejadian dia dan rekannya sedang beristirahat di trotoar Jalan Dago. Namun tiba-tiba, mereka didatangi empat orang yang langsung menyetrum wajah mereka dan berupaya mengambil barang berharga.
"Saya lagi tidur datang empat orang langsung nyetrum ke muka. Terus minta kunci motor, handphone dan dompet. Pas dikasih mereka mau kabur, datang (Kang Arfi dan tim)," singkat korban.
(bba/mso)
