Mimpi Putri Karlina Dongkrak Baso Aci Garut Tembus Pasar Mancanegara

Hakim Ghani - detikJabar
Kamis, 10 Okt 2024 12:40 WIB
Calon Wakil Bupati Garut Putri Karlina saat berkunjung di rumah produksi Boci Nonon. Foto: Hakim Ghani/detikJabar
Garut -

Baso Aci (Boci) Nonon di Garut Jawa Barat punya kiprah yang membanggakan daerah. Berasal dari pelosok nan jauh dari kota, tapi bisa tenar hingga menembus pasar Singapura.

Rumah pengolahan baso aci Nonon ini, bermarkas di kawasan Kecamatan Pasirwangi. Berjarak sekitar satu jam perjalanan dari pusat perkotaan Swiss Van Java.

Fitri Agustin, adalah sosok di belakangnya. Wanita berumur 29 tahun tersebut merupakan pemilik sekaligus perintis pabrik yang memproduksi makanan khas Garut tersebut.

"Awalnya di tahun 2017. Coba-coba saja, jualan langsung online. Alhamdulillah ngeureuyeuh (berkelanjutan)," ucap Fitri kepada detikJabar, Kamis (10/10/2024).

Saat itu, berjualan di marketplace sangatlah asing di Garut. Apalagi, bagi Fitri yang tinggal di daerah nan jauh dari kota. Maka tak heran, jika jualan secara online yang digagas Fitri, mendapatkan banyak kritikan bahkan dari keluarga sendiri.

Namun, ternyata idenya itu perlahan menjadi besar. Tak hanya baso aci, Fitri kini banyak membuat produk baru untuk dipasarkan. "Ada baso aci, baso sapi, cimol kering, basreng, seblak-seblakan," ungkap Fitri.

Bisnis yang dirintis dari rumahnya itu, perlahan menjadi besar. Saat ini, Fitri bisa memasarkan hingga ke seluruh Indonesia. Mulai dari Aceh sampai Papua, semua merasakan baso aci racikannya.

"Pernah kirim ke Singapura juga 100 kemasan. Waktu itu ada TKI yang jastip ke sini dan dibawa ke sana," ungkap Fitri.

Fitri kini bisa memproduksi lebih dari 10 ribu kemasan baso aci dan 'kawan-kawannya' dalam waktu sehari. Dari produk-produk itu, Fitri bisa meraup omzet hingga Rp 25 jutaan per harinya.

Yang paling keren dari wanita muda ini, dia bisa membuka lapangan pekerjaan di kampungnya yang mayoritas didominasi petani ini. 100 karyawan yang berasal dari warga setempat kini ikut mengais rezeki dari rumah Fitri.

"Karyawan ada sekitar 100 orang. Kebanyakan ibu-ibu di sekitar sini," katanya.

Bisnis yang dijalani Fitri ini, bukan tanpa hambatan. Beragam rintangan dialaminya saat berjualan. Khususnya terkait legalitas dan perang harga di pasaran.

"Tantangan yang sedang dihadapi sekarang ya sekitar ongkos kirim yang mahal. Kemudian saya juga terkendala BPOM dan perizinan lain. Karena saya mau buka usaha yang lebih besar, tapi bingung harus gimana. Jadi sekarang baru sanggup produksi dari rumah saja," pungkas Fitri.

Aksi heroik Fitri dalam berdagang baso aci hingga membuka ratusan lapangan kerja dari kampung ini, membetot perhatian calon Wakil Bupati Garut Putri Karlina.

Secara khusus, Putri bahkan datang langsung ke pabrik baso aci rumahan milik Fitri, di Kampung Gadog, Desa Sirnajaya, Pasirwangi pada Rabu pagi ini.

Kedatangan Putri disambut banyak karyawan pabrik hingga pemilik, yang mengetahui rencana kedatangannya.

Di lokasi, Putri Karlina sempat berinteraksi dan berbincang seputar dunia bisnis yang dijalani Fitri. Putri juga sempat icip-icip beragam produk olahan Boci Nonon. Menurut Putri Karlina, Boci Nonon adalah salah satu produk potensial yang benar-benar harus didukung oleh pemerintah.

"Ini potensial dan bisa lebih besar kapasitasnya. Bisa dikembangkan lagi, tapi tadi katanya terkendala perizinan BPOM," ungkap Putri Karlina.

Putri menilai, produk yang dihasilkan Boci Nonon ini sangat oke. Namun, kurangnya dukungan dari pemerintah, khususnya dari segi legalitas bikin produknya susah berkembang.

"Jadi, kuncinya, peran pemerintah dari perizinan harus dibantu. Sertifikasi lain-lain harus diperhatikan dan kalau ada, investor bagus tuh dia bisa berkembang karena produknya juga bagus banget," ungkap Putri

Putri Karlina, yang saat ini mencalonkan diri menjadi wakil bupati Garut bersama Syakur Amin ini juga punya komitmen untuk pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) seperti Fitri dengan Boci Nononnya.

Paslon nomor urut 02 itu, berkomitmen untuk membantu UMKM. Baik dari sisi permodalan, maupun beragam hal lain macam promosi hingga peningkatan skill para pemilik agar lebih melesat bisnisnya.

"Permodalan pasti kita bantu dengan program yang kami punya. Kemudian kita juga pasti bantu upgrade skill-nya, supaya bisa bersaing dengan perkembangan zaman saat ini," pungkas Putri.




(sud/sud)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork