Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 3 Ahmad Syaikhu menutup kegiatan kampanye di Kabupaten Kuningan dengan berkumpul bersama kaum milenial dan pegiat media sosial (Medsos) dalam acara bertajuk Ruang Asih di Otaku Caffe, Jalan RE Martadinata, Kabupaten Kuningan, Jumat (4/10/2024).
Para milenial Kuningan tersebut pun menyampaikan keluh kesah dan keresahannya tentang sejumlah permasalahan yang terjadi di Jawa Barat. Mulai dari masalah infrastruktur jalan yang rusak, angka pengangguran yang tinggi, pendidikan hingga terbatasnya sarana berekspresi. Curahan hati para generasi muda Kuningan tersebut ditanggapi serius tapi santai calon gubernur yang diusung partai PKS, Nasdem dan PPP tersebut.
"Di beberapa daerah termasuk Kuningan, masih banyak kondisi jalan yang rusak sehingga memengaruhi mobilitas dan aktivitas masyarakat, termasuk aktivitas ekonomi. Bagaimana solusi untuk persoalan ini," ungkap salah satu penanya kepada Syaikhu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merespons hal itu, Syaikhu menjelaskan bahwa ada pembagian kewenangan dalam pengelolaan jalan. "Ada beberapa jenis kelas jalan, yaitu jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kabupaten. Pemeliharaan jalan ini tidak boleh tumpang tindih, masing-masing memiliki tanggung jawab," ujarnya.
Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan provinsi agar masalah jalan rusak ini bisa segera diatasi dengan baik.
Selain infrastruktur, isu pendidikan juga menjadi sorotan. Para milenial mengeluhkan bahwa dunia kerja saat ini tidak sepenuhnya selaras dengan dunia pendidikan. Mereka menilai bahwa banyak lulusan yang tidak sesuai dengan kebutuhan industri, sehingga sulit untuk mendapatkan pekerjaan.
Sebagai solusi, Syaikhu berencana mendorong pembangunan sekolah vokasi di berbagai daerah di Jawa Barat. Sekolah-sekolah vokasi ini akan dirancang agar lebih sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja yang ada di industri. "Kami akan mendata industri-industri di Jawa Barat, untuk mengetahui tenaga kerja yang mereka butuhkan, lalu mengarahkan sekolah vokasi untuk mempersiapkan lulusan yang siap bekerja sesuai kebutuhan tersebut," ungkapnya.
Lebih lanjut, Syaikhu menegaskan pentingnya kebijakan yang memberikan ruang bagi anak-anak muda untuk berkembang. "Pemerintah harus menyediakan ruang-ruang bagi kaum milenial untuk berkumpul, berkreasi, dan memunculkan potensi serta kreativitas mereka. Ini sangat mungkin dilakukan melalui kebijakan pemerintah provinsi," tambahnya.
Syaikhu pun mengapresiasi sikap kritis yang terlontar dari para milenial Kabupaten Kuningan dalam diskusi itu. Hal ini, kata Syaikhu tentu menyangkut masa depan anak muda itu sendiri, dan memang harus dipecahkan.
"Para anak muda, perlu ruang berekspresinya sendiri baik itu di di dunia olahraga ataupun lainnya. Contohnya e-sport yang belum dapat tanggapan maksimal di berbagai wilayah, itu perlu menjadi perhatian khusus dari pemerintah daerah maupun provinsi ke depan," ujarnya.
Kedua, persoalan anak muda yang disoroti Ahmad Syaikhu adalah ruang publik. Dimana, anak muda zaman saat ini punya kreatifitas tinggi. Namun tentu tidak mungkin bisa menyiapkan sarananya sendirian.
"Sudah saatnya pemerintah baik tingkat kabupaten maupun provinsi harus menyediakan ruang publik, baik untuk olahraga, seni maupun budaya. Sehingga anak-anak ini bisa menyalurkan ekspresi sesuai dengan kecenderungan bakat dan minatnya," paparnya.
Sementara itu Koordinator kegiatan Ruang Asih Yaya menjelaskan bahwa acara tersebut tujuannya memperkenalkan calon Gubernur dari PKS, dengan anak muda Kuningan.
"Kita mencoba memperkenalkan calon Gubernur kita, pak H Ahmad Syaikhu dengan anak muda. Sehingga mereka bisa menyampaikan keluh kesah, harapan, ataupun keinginannya," ujar Yaya.
Dalam kegiatan tersebut, Yaya mengaku mengundang sekitar 70 peserta. Namun ternyata acara tersebut mendapat sambutan antusias generasi milenial Kuningan hingga yang datang membludak hampir 200 orang.
(iqk/iqk)