Kampanye dalam rangka Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi tahun 2024 akhirnya resmi dimulai. Tiga pasangan calon berdiri di satu panggung yang sama.
Kickoff deklarasi kampanye damai dilaksanakan pada Rabu (25/9/2024), di Alun-alun Kota Cimahi. Semua pasangan calon diberikan kesempatan menyampaikan sambutan dalam momen tersebut.
Sambutan diawali oleh pasangan nomor urut 1 yakni Dikdik Suratno Nugrahawan dan Bagja Setiawan. Dilanjutkan pasangan calon Ngatiyana dan Adhitia Yudisthira yang mendapat nomor urut 2. Sementara pasangan Bilal Insan Muhammad Priatna-Aa Mulyana mendapatkan giliran terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menariknya, dalam sambutan paslon nomor urut 1 dan 2, ada ungkapan-ungkapan bernada sindiran yang dilemparkan ke kubu satu sama lain. Meskipun sindiran itu dalam ungkapan tersirat.
Berawal saat pasangan calon Dikdik Suratno Nugrahawan dan Bagja di atas panggung, yang menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam membangun Cimahi.
Kemudian ia menyebutkan juga bahwa pihak yang berkampanye agar menghindari cara-cara negatif seperti black campaign, serta menegaskan komitmen menjalani tahapan Pilkada Serentak 2024 secara bermartabat dan beradab.
"Mari kita tunjukkan bahwa program-program yang diusung oleh masing-masing calon adalah yang terbaik. Tidak perlu dengan cara menjatuhkan orang lain, black campaign, atau sejenisnya," kata Dikdik dalam sambutannya.
Namun sejurus kemudian, Dikdik menyinggung soal upaya mengedepankan kebahagiaan untuk masyarakat Cimahi merupakan sebuah fatamorgana. Hal itu diyakini menyinggung pasangan calon nomor urut 2, Ngatiyana dan Adhitia Yudisthira dengan slogan 'Cimahi Makin Hepi'.
"Bahagia itu bisa jadi sebuah fatamorgana, bahagia seharusnya diiringi oleh fakta bahwa masyarakat Cimahi itu sugema," kata Dikdik diiringi riuh tepuk tangan dari pendukungnya.
Dikdik kemudian menyudahi sambutannya. Ia lalu turun menuju tempat duduknya bersama Bagja yang ada di posisi paling kiri.
Tiba giliran pasangan calon nomor urut 2, Ngatiyana dan Adhitia Yudisthira yang dipanggil ke atas panggung oleh pembawa acara. Seketika teriakan massa pendukung bergema.
Ngatiyana mengawali sambutannya dengan menyapa pasangan Dikdik-Bagja serta Bilal dan Aa Mulyana. Ia mulai menjabarkan pentingnya kondusifitas di dalam pelaksanaan kampanye.
Tak disangka, Ngatiyana kemudian membalas sindiran Dikdik-Bagja dengan menyinggung soal jangan mengorek-ngorek kesalahan orang lain.
"Janganlah suka mencari-cari kesalahan orang lain. Jika ada yang ingin mencari kesalahan saya, silakan. Namun, saya tidak akan mencari kesalahan orang lain," kata Ngatiyana.
Menurutnya, ia akan menjadi pemimpin daerah yang menggandeng semua kalangan tanpa membeda-bedakan latarbelakang suku, ras, atau agama.
"Artinya, di Cimahi kita tidak membedakan suku, ras, atau agama. Baik penduduk asli maupun pendatang, kita jaga kesatuan dan persatuan. Dalam kontestasi, mengalah bukan berarti kalah, namun merupakan strategi untuk mencapai kemenangan," kata Ngatiyana.
Terakhir, kesempatan untuk pasangan Bilal dan Aa Mulyana memberikan sambutan. Seolah-olah berada di tengah friksi antara pasangan calon nomor urut 1 dan 2, Bilal memilih bermain aman.
"Saya ingin membawa Cimahi ini lebih baik dari yang sekarang. Cimahi pasti bisa," kata Bilal membuka sambutannya.
Setelah semua sambutan pasangan calon selesai, ketiga pasangan calon lalu diundang naik ke atas panggung. Mereka terlihat baik-baik saja, saling bersalaman dan merangkul satu sama lain.
(yum/yum)