Puluhan warga menggeruduk kantor Mapolres Pangandaran. Mereka bersorak sambil mendesak pagar. Selain itu, para pasukan anggota Polres Pangandaran menahan masa aksi yang mendesak masuk Mapolres. Mereka pun saling dorong hingga melempari botol air mineral.
Sontak kejadian ini membuat pasukan kepolisian Polres Pangandaran memukul massa aksi. Namun, peristiwa itu ternyata simulasi pengamanan kota (Siapamkota) Operasi Mantap Praja Lodaya 2024.
Simulasi ini digelar di halaman Mapolres Pangandaran pada Jumat (19/9/2024) siang. Dalam Sispamkota ini dilakukan bersama personil TNI dan masyarakat .
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka melakukan simulasi penyelenggaraan Pilkada mulai dari pendistribusian logistik, pelaksanaan Pilkada, dan konflik yang mungkin terjadi saat hingga setelah Pilkada 2024.
Kapolres Pangandaran, AKBP Mujianto, mengatakan, simulasi ini merupakan langkah penting untuk mempersiapkan menghadapi potensi konflik yang mungkin muncul selama Pilkada.
"Kegiatan ini menjadi gambaran bagi kami untuk menghadapi situasi nyata yang akan terjadi saat Pilkada serentak 27 November 2024 mendatang," kata Mujianto.
Menurutnya, simulasi ini juga menekankan pentingnya pengamanan logistik dan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) agar pilkada dapat berjalan dengan aman, damai, dan lancar. "Kami berkomitmen untuk mengamankan Pilkada di Pangandaran," ucapnya.
Dengan simulasi ini, Polres Pangandaran berharap dapat meminimalkan risiko dan memastikan kelancaran proses demokrasi di Kabupaten Pangandaran.
"Kami harap simulasi inu menjadi mitigasi manakala terjadi kondisi ini," tutupnya.
(yum/yum)