Menjelang pemilihan kepala daerah Kota Sukabumi ada tiga pasangan bakal calon (bacalon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang masing-masing menjadi kandidat kuat yang siap berkompetisi dalam pesta demokrasi.
Ketiga bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi di antaranya Achmad Fahmi-Dida Sembada, Mohamad Muraz-Andri Setiawan Hamami dan Ayep Zaki-Bobby Maulana.
Mohamad Muraz-Andri Hamami (Koalisi Sukabumi MAJU)
Mohamad Muraz dan Andri Setiawan Hamami memiliki jargon MAJU (Muraz Andri JUara) dalam Pilkada 2024. Mereka mendapatkan dukungan dari partai Koalisi Sukabumi Maju di antaranya Demokrat, Golkar, PSI, PKN, Prima, PBB dan Partai Gelora.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mohamad Muraz adalah sosok yang dikenal luas oleh masyarakat Sukabumi. Ia pernah menjabat sebagai Wali Kota Sukabumi pada periode 2013-2018, sebuah periode di mana ia berhasil membawa berbagai terobosan di bidang pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik.
![]() |
Sebelum menjabat sebagai Wali Kota, Muraz memiliki karier yang panjang di pemerintahan termasuk menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi, Plt Wali Kota hingga Anggota DPR RI.
Pria kelahiran Sukabumi, 6 Mei 1956 ini menempuh pendidikan sarjana di Sekolah Tinggi Hukum Sukabumi dengan jurusan Hukum Tata Negara. Kemudian Muraz melanjutkan pendidikan pasca sarjananya di Universitas Padjajaran Bandung (Unpad) jurusan Managemen Keuangan.
Andri Setiawan Hamami merupakan tokoh yang memiliki rekam jejak yang kuat dalam dunia bisnis dan pemerintahan. Sebagai pengusaha sukses, ia memiliki pandangan yang progresif dalam pengembangan ekonomi lokal.
Pria kelahiran Sukabumi, 25 Maret 1966 ini sempat menempuh pendidikan sarjana di Universitas Parahyangan Bandung jurusan Hukum. Gelar pascasarjana diraihnya dari Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung pada program pascasarjana Magister Hukum Bisnis.
Andri juga pernah menjabat sebagai Wakil Wali Kota Sukabumi periode 2018-2023, mendampingi Achmad Fahmi. Pengalaman ini memberinya pemahaman yang mendalam tentang tata kelola pemerintahan serta tantangan yang dihadapi kota.
Profil Achmad Fahmi-Dida Sembada (Koalisi Serasi)
Achmad Fahmi memulai karir politiknya dengan menjadi anggota legislatif di DPRD Kota Sukabumi. Ia kemudian berhasil meraih posisi Wakil Wali Kota pada periode 2013-2018 mendampingi Mohamad Muraz, sebelum terpilih menjadi Wali Kota pada Pilkada 2018.
Sosok Dida Sembada dipilih Achmad Fahmi mendampinginya sebagai bakal calon wakil wali kota. Dia merupakan birokrat yang berpengalaman.
Dida dikenal luas di kalangan masyarakat dan birokrasi karena rekam jejaknya selama berkarir di pemerintahan daerah. Dida sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Sukabumi, serta pernah dipercaya menjadi Sekretaris Daerah.
![]() |
Keduanya mendapatkan dukungan dari partai koalisi Partai Keadilan Sejahtera, Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Indonesia dan Partai Ummat dengan total 14 kursi.
Profil Ayep Zaki-Bobby Maulana (Koalisi AYEUNA)
Ayep Zaki dan Bobby Maulana dikenal sebagai tokoh muda dengan latar belakang kewirausahaan dan aktivis sosial. Ayep merupakan salah satu pengusaha sukses dan tokoh sosial yang berpengaruh di Sukabumi.
Sebagai pendiri dari berbagai usaha di sektor pertanian dan ekonomi kreatif, Ayep berkomitmen pada pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan. Pria ini dikenal luas karena kiprahnya dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi rakyat melalui pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta keterlibatannya dalam berbagai program sosial untuk masyarakat.
![]() |
Bobby Maulana, yang berpasangan dengan Ayep Zaki sebagai calon Wakil Wali Kota Sukabumi, adalah seorang aktor, penyanyi sekaligus aktivis sosial dan pemuda yang memiliki kepedulian tinggi terhadap pengembangan generasi muda.
Sebagai seorang yang energik dan inovatif, Bobby Maulana dikenal dengan ide-ide kreatifnya untuk memajukan Kota Sukabumi, terutama dalam hal menciptakan lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran. Mereka mendapatkan dukungan dari beberapa partai besar di antaranya PDIP, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Nasional Demokrasi (NasDem), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
(dir/dir)