KPU secara resmi telah menutup pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati Sumedang periode 2024-2029. Total terdapat empat pasangan calon yang mendaftar dan akan berebut kursi kepemimpinan di Sumedang selama lima tahun ke depan.
Pada kesempatan kali ini, detikJabar akan sedikit mengulas tentang latar belakang serta visi misi para pasangan calon tersebut. Berikut ulasannya:
1. Dony Ahmad Munir dan Fajar Aldila
Pasangan Dony Ahmad Munir dan Fajar Aldila menjadi pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Sumedang yang menjadi pasangan pertama daftar ke KPU, Sumedang. Mereka daftar pada Rabu (28/8) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasangan yang memiliki jargon Sumedang Simpati Semakin Maju Menuju Indonesia Emas 2024 ini maju di ajang Pilbup Sumedang diusung oleh enam partai politik diantaranya PPP, PAN, Gerindra, PKB, Demokrat, dan Gelora. Mereka memiliki misi untuk pembangunan Sumedang yang berkelanjutan.
Nama Dony Ahmad Munir yang menjadi bakal calon bupati Sumedang sendiri memang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Ya, Dony merupakan petahana. Dony telah memimpin Sumedang pada periode 2018-2023. Selain itu, Dony juga merupakan politisi dari PPP.
Di Pilbup Sumedang 2024, Dony menggandeng Fajar Aldila. Fajar sendiri merupakan kader dari PAN Sumedang. Fajar sempat mencalonkan sebagai Calon Anggota Legislatif di Dapil IX yang meliputi Sumedang, Majalengka, Subang pada Pileg 2024. Namun, sayangnya Fajar tidak lolos ke Senayan.
Fajar juga merupakan keponakan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Pol, Mohammad Fadil Imran. Fajar pun juga merupakan paslon termuda di Pilbup Sumedang.
2. Hendrik Kurniawan dan Luky Djohari Soemawilaga
Pasangan Hendrik Kurniawan dan Luky Djohari Soemawilaga menjadi satu-satunya pasangan calon bupati dan wakil bupati yang tidak menggunakan kendaraan politik. Mereka maju di Pilbup Sumedang lewat jalur perseorangan atau independen.
Sebelumnya pasangan ini dinyatakan lolos dan berhak mendaftarkan diri di ajang Pilbup Sumedang usai melalui beberapa proses dan tahapan. Salah satu proses yang dilalui mereka harus memenuhi syarat dukungan sebanyak 67.238. Pasangan ini dinyatakan lolos oleh KPU setelah memiliki dukungan sebanyak 69.498.
Nama Hendrik Kurniawan juga tentu sudah tidak asing di dunia politik Sumedang. Ia yang merupakan asli warga Sumedang pernah mencalonkan diri menjadi calon wakil bupati di Pilkada Sumedang pada tahun 2013 lalu. Bukan hanya itu, Ia juga sempat mencalonkan diri sebagai anggota DPD RI Jawa Barat pada pemilu 2024 kemarin. Namun suaranya masih kalah dengan kandidat lain.
Sementara untuk pasangannya yakni Luky Djohari Soemawilaga dikenal sebagai Radya Anom di Keraton Sumedang Larang. Di Pilbup 2024 menjadi debutan bagi Luky di perpolitikan Sumedang.
Pasangan ini memiliki jargon insun medal dan insun madangan. Di Pilbup mereka bertekad untuk mengutamakan dan jadikan masyarakat Sumedang sebagai pimpinan mereka. Bukan hanya itu, pasangan tersebut juga ingin mengedepankan simbol budaya maupun simbol agama.
3. Irwansyah Putra dan Mustikaningrat
Irwansyah Putra kembali meriahkan Pilbup Sumedang 2024. Ia berpasangan dengan Mustikaningrat untuk bertarung di Pilbup kali ini. Pasangan Irwansyah dan Mustikaningrat diusung oleh PDI Perjuangan, serta Nasdem, Hanura, Perindo, Prima, Buruh, PBB, Garuda, serta PKN.
Irwansyah juga bukan nama yang asing bagi masyarakat Sumedang. Sebab, Irwansyah pernah mencalonkan diri sebagai Bupati Sumedang pada tahun 2018. Irwansyah kala itu kalah dengan pasangan Dony Ahmad Munir dan Erwan Setiawan.
Tak hanya itu, Irwansyah juga sempat mengemban jabatan sebagai Ketua DPRD Sumedang periode 2018-2024. Ia juga merupakan Ketua DPC PDIP Kabupaten Sumedang.
Sementara untuk pasangannya yaitu GRARV Mustikaningrat merupakan salah satu pensiunan TNI angkatan darat dengan pangkat terakhir Brigjen. Ia juga merupakan turunan langsung Bupati Sumedang pada generasi ke-5 yaitu Pangeran Soegih.
Di dunia militer, Mustikaningrat memiliki jabatan terakhir sebagai Direktur 15 Amerop De 1 dan Agen Madya Deputi I Badan Inteligen Negara (BIN).
Di Pilbup Sumedang, pasangan ini memiliki jargon Sumedang Sugih yang memiliki arti Sejahtera, Unggul, Agamis, Inovatif dan Harmonis.
4. Eni Sumarni dan Ridwan Solichin
Pasangan terakhir ada nama Eni Sumarni dan Ridwan Solichin yang akan ikut kontestasi Pilbup Sumedang 2024. Mereka diusung oleh partai Golkar, PKS, PSI, dan partai Umat.
Terbentuknya pasangan ini bisa dibilang sebagai pasangan 'injury time'. Sebab, mereka baru mendeklarasikan pasangan Eni dan Ridwan di hari terakhir pendaftaran di KPU.
Golkar sendiri sebelumnya telah memilih nama Erwan Setiawan untuk maju di Pilbup Sumedang. Namun, Erwan dipinang oleh Dedi Mulyadi untuk bertarung di Pilgub Jawa Barat. Oleh karenanya Golkar harus mengganti calon dan langsung memilih Eni Sumarni.
Eni Sumarni merupakan mantan anggota DPD RI perwakilan Jawa Barat dua periode yaitu pada 2014-2019 serta 2019-2024. Sementara untuk pendampingnya Ridwan Solichin merupakan Ketua DPD PKS Sumedang sekaligus Sekretaris DPW PKS Jawa Barat.
Di Pilbup Sumedang 2024, pasangan ini memiliki jargon Kalem Aya Bunda. Bunda sendiri diketahui sebutan dari Eni. Mereka bertekad ingin melanjutkan pembangunan yang sudah baik, ingin memperbaiki yang sudah baik serta akan menata kembali Sumedang yang belum terealisasi.
(iqk/iqk)