Empat partai politik yang sebelumnya tergabung dalam Koalisi Sugih Mukti di Cianjur pecah. Empat parpol tersebut mengusung pasangan calon yang berbeda-beda.
Empat parpol tersebut terdiri dari Golkar, NasDem, Gerindra dan PKS. Mereka sebelumnya sudah sepakat mengusung petahana Herman Suherman-Ibang.
Namun di detik-detik akhir saat pendaftaran, koalisi ini pun terpecah. Mereka membuat koalisi baru dengan mengusung Bapaslon yang berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Partai Golkar dan PKS misalnya, mereka mengusung paslon Deden Nasihin-dr Neneng Efa Fatimah. Sedangkan Gerindra dan NasDem mengusung dr Muhammad Wahyu dan Ramzi.
Hal ini pun dibenarkan Ketua DPD Golkar Cianjur TB Mulyana. Dia mengatakan koalisi ini terpecah dan bubar lantaran masing-masing partai mengusung paslon berbeda.
"Realitasnya begitu (terpecah dan bubar)," ujar TB Mulyana saat ditemui di KPU Cianjur, Rabu (28/8/2024).
Menurutnya Partai Golkar dan PKS beserta Partai Perindo yang juga ikut bergabung mengusung Deden-Efa membuat koalisi baru dengan nama Koalisi Berkah.
"Nama Sugih Mukti itu sudah milik empat parpol. Makanya kita menamai koalisi terbaru dengan nama Koalisi Berkah. Namun tetap Sugih Mukti itu menjadi tujuan dari koalisi kami," kata dia.
Sementara itu Sekretaris DPD partai NasDem Cianjur Rustam Effendi, mengatakan terpecahnya koalisi Sugih Mukti disebabkan adanya Paslon yang muncul tanpa berkomunikasi terlebih dahulu dengan koalisi empat partai.
"Di awal kita sepakat untuk mengusung satu nama dari masing-masing partai. Tapi tiba-tiba muncul langsung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati. Dan itu tidak dikomunikasikan terlebih dahulu," kata dia.
Rustam menegaskan jika bukan Partai NasDem dan Gerindra yang memilih keluar dari koalisi. Namun, kata dia, koalisi tersebut yang pecah dengan sendirinya.
"Bukan kami yang keluar, tapi pecah dengan sendiri. Itu yang lebih tepat," kata dia.
Namun, Rustam menambahkan dengan terpecahnya koalisi, pihaknya memberikan warna dan pilihan baru kepada warga Cianjur saat pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2024.
"Kami memberikan peluang pada warga saling menilai Paslon yang saat ini muncul. Sehingga bisa objektif menilai sosok yang ke depannya akan cocok, dicintai dan menyayangi warga Cianjur," kata dia.
Sebelumnya, Empat Partai Politik (Parpol) 'raksasa' di Kabupaten Cianjur membentuk koalisi untuk menghadapi petahana di Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Cianjur 2024.
Keempat Parpol itu yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Nasdem, dan Partai Keadilan Sejahtera. Para pimpinan parpol itupun melakukan deklarasi di Pendopo Tumaritis, Jalan Pangeran Hidayatullah, Jumat (21/06/2024).
(dir/dir)