Detikers, tahu nggak jika ternyata setiap bahan makanan punya cara penyimpanan yang berbeda agar awet? Salah satunya garam, jangan pernah menyimpannya di wadah stainless.
Lho, memangnya apa yang terjadi jika garam disimpan di wadah stainless? Harusnya disimpan di wadah berbahan apa? Simak ulasannya berikut ini biar kamu nggak salah se
Dilansir detikFood dari Food NDTV, garam tidak disarankan disimpan pada wadah stainless steel. Garam memiliki sifat hygroscopic yang artinya dapat menyerap kelembaban dari udara.
Sementara stainless steel sebagai wadah tidak kebal terhadap kelembaban. Ada beberapa kondisi yang akan terjadi ketika garam disimpan pada wadah berbahan stainless steel.
Pertama, garam akan lebih cepat menggumpal dan mengeras. Hal ini akan membuat garam sulit ditaburkan atau diambil dari wadahnya untuk ditambahkan ke dalam makanan.
Kedua, menyimpan garam pada wadah stainless steel juga dapat menyebabkan perubahan pada permukaan. Kondisi ini terjadi sebab garam memiliki ion klorida yang dapat menyebabkan korosi atau perusakan permukaan stainless steel secara perlahan.
Ketiga, rasa garam akan mudah berubah. Sebab garam mampu menyerap kelembaban dan stainless steel tak bisa menahan kelembaban sehingga berbagai aroma dari bumbu lain dengan mudah akan terserap ke dalam garam.
Dibandingkan dengan wadah stainless steel, garam lebih disarankan untuk disimpan pada wadah berbahan keramik, kaca, atau kontainer makanan dengan tutup yang rapat.
Selain itu, tak ada salahnya juga menambahkan beberapa butir beras atau sepotong roti untuk menyerap kelembaban sebelum diserap oleh garam.
Guna mencegah garam menggumpal, ketika memasak dan ingin mengambil garam upayakan untuk menggunakan sendok yang kering. Atau bisa juga dengan menyediakan sendok khusus pada wadah penyimpanan garam.
Artikel ini telah tayang di detikFood
(dfl/orb)