Menu berbuka puasa untuk mengisi perut yang kosong tentunya membutuhkan hidangan yang bisa mengenyangkan. Di Pangandaran, ada sate toe, makanan khas asal Kecamatan Kalipucang yang unik.
Sate toe ini terbuat dari daging kerang sungai yang banyak ditemukan di berbagai wilayah di Pangandaran. Namun, di Rumah Makan Buncila, hidangan ini menjadi menu unggulan untuk berbuka puasa.
Bagaimana tidak menggugah selera, bumbu rempah kuning sate toe ini membuat perut keroncongan begitu melihatnya. Olahan sate toe yang menjadi favorit ini tersedia di Rumah Makan Buncila di Kalipucang, dan mereka menjadikannya sebagai menu best seller untuk buka puasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari segi rasa, sate toe ini memiliki daging yang empuk dan gurih, dengan cita rasa khas dari bumbu kuningnya. Ketika sampai di lidah, rempah kuning yang pedas dan asin terasa sangat menempel, sehingga nikmatnya semakin bertambah ketika disantap bersama nasi putih dan lauk pauk lainnya.
Cara Pengolahan Sate Toe
Toe atau kerang air tawar yang telah dibeli dari pencari kerang dibersihkan dari tempurungnya. Kemudian, toe direbus terlebih dahulu untuk membuatnya empuk. Setelah direbus selama sekitar 1 jam, toe ditiriskan.
Setelah itu, bumbu kuning yang terdiri dari rempah-rempah pilihan seperti kunyit, bawang, cabai merah, dan lainnya diulek halus. Toe kemudian sedikit ditumis agar bumbu meresap. Setelah itu, sate toe siap dihidangkan.
Menjelang buka puasa, penikmat kuliner pun mulai berdatangan. Selain warga Pangandaran, ada juga pelanggan dari luar daerah, seperti Cilacap, Jawa Tengah.
Salah satu pelanggan, Undang Kurniawan, mengaku penasaran dengan sate toe yang selama ini dikenal agak alot. Namun setelah mencicipinya, ia mengungkapkan bahwa sate toe ini tidak hanya enak, tetapi juga empuk dan gurih.
Meski sering berkunjung ke rumah makan tersebut, Undang baru mengetahui adanya sate toe dan langsung mencobanya. "Ternyata enak, lembut, dan gurih. Selain itu, harganya terjangkau," ujar Undang saat berbuka puasa, Senin (10/3/2025).
Menurut Undang, jika toe tidak dimasak dengan benar, teksturnya bisa menjadi alot dan kenyal. "Tapi yang ini empuk sekali," tambahnya.
Sementara itu, Pemilik Rumah Makan Buncila, Wida Widiyati (46), mengatakan bahwa sate toe ini merupakan hidangan asli khas Kalipucang. Wida juga sedang meracik sate toe agar tampil lebih menarik. "Ramadhan ini, kami mencoba menjadikan sate toe sebagai menu hidangan buka puasa. Alhamdulillah, ternyata banyak yang suka," katanya.
Selain sate toe, Wida juga menyediakan hidangan lain untuk berbuka puasa, seperti Daging Entok. "Ada menu lainnya yang khas, seperti Daging Entok," tambah Wida.
Ia mengungkapkan bahwa peminat sate toe kini datang tidak hanya dari Pangandaran, tetapi juga dari luar daerah. "Yang pesan hari ini juga ada yang datang dari Cilacap, Jateng," ujarnya.
Wida juga mengungkapkan bahwa setiap harinya, Rumah Makan Buncila melayani pesanan sekitar 200 hingga 500 tusuk sate toe. "Pesanan tersebut untuk menu berbuka puasa, dan harganya hanya Rp3.000 per tusuk," kata Wida.
Dengan harga yang terjangkau dan rasa yang nikmat, sate toe menjadi pilihan tepat untuk berbuka puasa di Pangandaran.
Baca juga: Keseruan Ramadan di Pangandaran |
(tya/tey)