Di tengah gemerlapnya kuliner Kota Bandung, muncul sosok Gugun Gunandar, seorang penjual bakso yang berhasil mencuri perhatian pembeli. Tidak hanya menawarkan layanan bakso panggilan, Gugun juga dikenal karena keramahan dan kemampuannya menciptakan suasana hangat melalui obrolan dengan para pelanggannya.
Gugun memulai usahanya dengan ide sederhana namun inovatif menghadirkan bakso langsung ke tempat pelanggan. Dengan sistem panggilan, pelanggan dapat menikmati semangkuk bakso hangat tanpa harus meninggalkan rumah atau kantor.
Namun, yang membuat Gugun benar-benar berbeda adalah pendekatannya yang personal. Setiap kali mengantarkan pesanan, ia selalu meluangkan waktu untuk berbincang, mendengarkan cerita, dan berbagi tawa dengan pelanggannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendekatan ini tidak hanya membuat pelanggan merasa dihargai, tetapi juga menciptakan ikatan emosional yang kuat. Banyak orang yang awalnya hanya mencoba, kini menjadi pelanggan setia bakso buatan Gugun.
![]() |
Kisah Gugun sebagai penjual bakso panggilan bermula saat dia membantu orang tuanya berjualan bakso di bawah tahun 2008 silam. Dari situ pria 33 tahun asal Majalengka ini belajar bagaimana membuat bakso yang nikmat.
"Awalnya dulu saya ikut bapak jualan di Bandung juga, terus belajar bikinnya dan jualan sendiri. Jualan bakso di Bandung dari tahun 2008," ucap Gugun di rumah kontrakannya yang berada di Jalan Sekepanjang, Cikutra, Kota Bandung.
Seiring berjalannya waktu, usaha Gugun berjualan bakso terus berkembang. Dari berjualan keliling, Gugun sempat membuka warung bakso meski akhirnya tutup gegara pandemi pada 2020 lalu. Sejak saat itulah, Gugun menemukan konsep panggilan.
Setiap hari, dengan gerobak yang menyatu dengan sepeda motornya, Gugun mendatangi tempat demi tempat untuk melayani pembeli yang sebelumnya telah memesan via telepon. Sedikitnya 100 porsi bakso setiap hari selalu habis terjual.
"Jadi pembeli telepon minta datang ke mana gitu jam berapa, saya datang. Mereka tahu dari mulut ke mulut dan dari sosial media, saya buat sosial media juga," terangnya.
Gugun tak pandang bulu dalam memenuhi pesanan pembeli di manapun lokasinya. Dia tak pernah mempedulikan jumlah pesanan dari pembeli. Meski hanya satu porsi, Gugun akan datang.
"Nggak ada minimal pesannya, kalau cuma satu (porsi) ya tetap datang. Pernah ada yang pesan cuma satu ya nggak apa-apa, terus dari situ ke titik lain," ujarnya.
Kini usaha Gugun berjualan bakso panggilan mulai membuatnya sibuk bukan main. Bahkan pembeli yang ingin memesan harus menunggu berhari-hari demi mencicipi bakso buatan Gugun. "Ini antrean full sampai minggu pertama bulan Februari," ucap Gugun seraya menunjukkan daftar antrean yang ia tulis di ponselnya.
Gugun sebenarnya ingin memperbanyak layanan bakso panggilan yang ia beri nama Gugun Meatball ini. Namun menurutnya, pelanggan hanya ingin dilayani olehnya. Gugun bahkan bingung mengapa hal itu terjadi.
Namun dia mengaku, banyak pelanggan yang senang dengan caranya berkomunikasi. Menurutnya dalam bisnis kuliner seperti berjualan bakso ini, 'bumbu' berupa sentuhan personal lewat sebuah obrolan ringan dapat menjadi salah satu kunci kesuksesan.
"Orang-orang pengennya (dilayani) langsung sama saya, nggak tahu kenapa. Makanya bingung mau cari karyawan buat bantu jualan juga, karena ya itu, mereka maunya saya sendiri yang melayani, yang bikin baksonya," katanya.
Oleh karena itu, Gugun begitu menghormati pelanggannya. Bahkan dia rela tidak menaikkan harga seporsi bakso karena khawatir mengecewakan mereka yang sudah jatuh cinta dengan Gugun Meatball.
"Saya setelah Lebaran gitu, (pedangan) yang lain mungkin naikin harga, tapi saya enggak. Saya lebih menjaga pelanggan, takutnya protes harganya naik," tandasnya.
(bba/orb)