Berburu Sarapan Sepuluh Ribu di Dekat Kampus Unjani Cimahi

Mencari menu untuk sarapan kadang bisa bikin pusing karena tak banyak jenis makanan yang bisa dipilih. Menu sarapan biasanya berkutat pada bubur ayam, lontong, atau gorengan saja.

Namun kini tak perlu bingung lagi jika ingin mencari menu sarapan yang beragam di Kota Cimahi. Sebab sekarang ada tempat berburu sarapan dengan menu yang sangat variatif serta harganya murah-murah.

Ya, namanya 'Sarapan Serba Sepuluh'. Bukan jenisnya ada sepuluh, namun harga semua menu makanan di tempat tersebut dipatok Rp10 ribu, apapun jenisnya tanpa terkecuali.

Lokasinya ada di Jalan Ibu Ganirah, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Memanfaatkan lahan kosong di depan sebuah rumah, berdiri lah tempat jual menu sarapan serba sepuluh itu di bawah sebuah tenda.

Tempatnya memang sederhana, namun saban hari sejak pukul 06.00 WIB sampai 10.00 WIB selalu disesaki dengan orang-orang yang berburu sarapan setiap hendak berangkat bekerja dan bersekolah.

"Jadi di sini namanya sarapan serba sepuluh. Variannya banyak, harganya murah semua serba Rp10 ribu," kata Satrio Haryanto (21), pemilik gerai Sarapan Serba Sepuluh, saat berbincang dengan detikJabar, Sabtu (11/1/2025).

Sebut saja onde-onde, kebab, segala macam olahan nasi, kue basah, sushi, cilok, dan banyak lagi jenis makanan lain yang dijual di gerai tersebut. Bisa dibeli dengan harga murah dan pastinya mengenyangkan.

"Kalau menu kayaknya 100 lebih, dan itu enggak semua kita produksi. Awalnya memang produksi, tapi visi kita kan ingin mengembangkan juga jadi kita gandeng UMKM lain. Jadi 100 jenis ini banyak titipan dari UMKM lain, terutama yang di sekitar lokasi kita ini," kata Satrio.

Gerai Sarapan Serba Sepuluh di dekat Kampus Unjani Cimahi Foto: Whisnu Pradana/detikJabar

Pembelinya sudah mulai berdatangan bahkan ketika mereka masih beres-beres dan menata barang dagangan di pukul 04.00 pagi. Namun puncak kedatangan pembeli biasanya di pukul 06.00.

"Karena kita di dekat kampus Unjani, banyak mahasiswa yang datang, tapi juga banyak karyawan, anak sekolah, bahkan warga. Kalau mau datang pas sudah rapi dan lengkap, itu di jam 05.30 sampai jam 06.30," kata Satrio.

Untuk setiap UMKM yang hendak menitipkan produknya, akan dikurasi terlebih dahulu. Sebab jenisnya tak boleh sama dengan jenis makanan yang sudah ada di gerai tersebut.

"Betul, produknya enggak boleh sama. Jadi kita memastikan UMKM a, b, c, dan seterusnya produknya bervariasi supaya setiap mitra, produknya tidak akan saling bersaing," ujar Satrio.

Kedai sarapan tersebut buka setiap Selasa sampai Minggu kecuali hari Senin. Menurutnya, traffic penjualan sarapan di hari senin tak seramai hari-hari biasanya.

"Kecuali hari Senin, kita tutup karena sebetulnya beberapa kesempatan jualan itu justru menurun. Perspektif kita, ketika orang mulai kerja, sekolah lagi setelah libur itu ada rasa mager. Bahkan cuma untuk sarapan, akhirnya kita putuskan libur di Senin supaya tim kita bisa istirahat juga," kata Satrio.

Saat ini, Sarapan Serba Sepuluh sudah punya beberapa cabang seperti di kawasan ITB Kota Bandung dan di Ngamprah, Bandung Barat.