Sejarah Tempe dari Makanan Tradisional hingga Warisan Budaya Dunia

Sejarah Tempe dari Makanan Tradisional hingga Warisan Budaya Dunia

Muhammad Jadid Alfadlin - detikJabar
Kamis, 19 Sep 2024 06:30 WIB
Ilustrasi Tempe Mentah
Ilustrasi tempe (Foto: iStock)
Bandung -

Tempe adalah salah satu makanan yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Berbagai olahan kuliner berbahan dasar hasil fermentasi kedelai ini telah menjadi menu sehari-hari yang kaya akan protein nabati dan bermanfaat bagi kesehatan.

Sejarah Tempe di Indonesia

Asal-usul tempe memiliki sejarah panjang hingga menjadi makanan yang kita nikmati saat ini. Tempe pertama kali dikenal sebagai makanan tradisional yang erat kaitannya dengan kehidupan kuliner dan budaya masyarakat Jawa. Dalam manuskrip Serat Centhini, sebuah karya sastra Jawa yang ditulis pada sekitar abad ke-16, tempe disebutkan sebagai salah satu bahan makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat Jawa, seperti jae santen tempe.

Namun, beberapa teori meyakini bahwa tempe telah dikenal jauh sebelum manuskrip ini ditulis. Dipercaya bahwa para pedagang Cina dan orang-orang dari Asia lainnya membawa teknik fermentasi kedelai ke Pulau Jawa, yang kemudian berkembang menjadi tempe. Nama "tempe" secara historis juga memiliki kesamaan dengan makanan berbahan tepung sagu berwarna putih yang disebut "tumpi". Kesamaan bentuk dan warna ini dianggap sebagai asal penamaan tempe dalam bahasa Jawa kuno.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memasuki masa kolonial, popularitas tempe semakin melejit sebagai makanan sehari-hari. Harga tempe yang murah dan kemudahan untuk membuatnya, menjadikan tempe sangat diandalkan masyarakat lokal.

Hingga kini, tempe masih menjadi pilihan makanan yang digemari karena kaya akan protein dan mudah ditemukan dengan harga yang terjangkau.

ADVERTISEMENT

5 Fakta Menarik Tentang Tempe

homemade Tempeh on wooden cutting boardhomemade Tempeh on wooden cutting board Foto: Getty Images/iStockphoto/Premyuda Yospim

1. Makanan Tradisional Indonesia

Tempe merupakan makanan khas Indonesia. Sejak waktu yang lama tempe telah menjadi makanan yang dikonsumsi masyarakat Indonesia dalam berbagai bentuk olahan kulinernya. Terciptanya makanan tempe diperkirakan telah muncul sebelum abad ke-16.

2. Dianggap Makanan Kelas Bawah

Karena harganya dan stigmanya yang lekat sebagai bahan pangan murah meriah, tempe kerap kali dianggap sebagai makanan kelas bawah. Hal ini pula yang menjadi latar dari munculnya ungkapan "mental tempe" yang sempat dilontarkan oleh Presiden Soekarno. Ungkapan tersebut merujuk pada sifat lemah dan tak mau keluar dari keterpurukan.

3. Kaya Protein

Tempe adalah sumber protein yang baik dan kaya akan nutrisi seperti serat, vitamin B, zat besi, kalsium, dan magnesium. Kandungan protein tempe bahkan lebih tinggi daripada daging, dengan 100 gram tempe memiliki 1,2 gram lebih banyak protein.

4. Penyelamat Masyarakat

Selama masa pendudukan Belanda hingga Jepang di Indonesia, tempe menjadi salah satu makanan yang menjadi penyelamat untuk kelangsungan hidup dan kesehatan para masyarakat lokal yang dijadikan tawanan perang. Termasuk ketika masa tanam paksa, tempe berhasil menyelamatkan nyawa masyarakat lokal yang harus bekerja mati-matian dalam keadaan ekonomi yang terdesak.

5. Warisan Budaya Dunia

Indonesia telah mendaftarkan tempe ke dalam daftar warisan budaya dunia yang dimiliki oleh UNESCO. Dengan sejarah panjang dan kepopuleran tempe dalam kehidupan masyarakat Indonesia, tak mengherankan jika Indonesia berupaya mengabadikan namanya sebagai warisan budaya.

(iqk/iqk)


Hide Ads