.webp)
Hampir semua hotel, mungkin bisa menyajikan menu vegetarian terbaik versinya. Tapi tak semua mampu menyajikan menu sayur mayur yang segar, langsung dipetik dari kebunnya.
Rupanya, sajian di Hotel Hilton Bandung menggunakan rempah, sayuran, dan beberapa buah yang dipetik langsung dari kebun mini mereka. Hotel bintang lima ini memang tak punya kebun berhektar-hektar, kebunnya hanya sepetak bagian di rooftop area mereka.
Tapi hotel ini cukup perfeksionis untuk menjaga kualitas hidangannya. Setidaknya lebih dari 15 tanaman yang bisa diolah ada di rooftop Hilton Bandung. Sebut saja cabai, thyme, rosemary, oregano, mint, parsley, tomat cherry, pakcoy, sawi hijau, ubi jalar, kentang, terong, paprika, sereh, lemon, nanas, timun, sampai edible flower seperti marie gold dan telang ada di sini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uniknya lagi, perawatan kebun ini dilakukan sendiri dengan sistem piket para karyawan di Hilton Bandung. Hal ini demi menjaga kualitas agar sayuran termonitor dengan baik dan tanpa menggunakan bahan kimia.
General Manager Hilton Bandung, Thomas Glaser menjelaskan bahwa ambisinya menciptakan kebun organik sendiri sudah berjalan sejak pandemi. Selama tiga tahun lamanya, yang mulanya tanaman yang ditanam baru kurang dari lima jenis, lambat laun tumbuh semakin beragam dan banyak.
"Untuk pertama kalinya kami tunjukkan rooftop garden kami yang dimulai sejak adanya pendemi COVID-19. Kami berusaha menyibukkan diri dengan menyulap lahan kosong ini untuk berkebun. Tujuannya agar lebih banyak bahan organik yang kami sajikan," cerita Thomas dengan bahasa Inggris, saat memperkenalkan Rooftop Garden Hilton Bandung.
"Jadi kami tahu kalau orang suka banyak rempah, jadi kami bukan cuma menanam sayur dan edible flowers. Tapi juga rempah dan kebutuhan saus seperti tomat, rosemary, tyhme, mint, pandan, jadi lebih banyak bahan organik untuk restoran kami, apalagi memang kami banyak menu vegetarian," sambungnya.
Bahan-bahan segar ini digunakan untuk hidangan di Purnawarman Restaurant, Fresco Restaurant, hingga Magma Sports Bar. Thomas mengaku selain mengajak para karyawan mengenal dan menjaga kualitas pangan, kebun ini juga harapannya bisa membuat mereka senang berkebun. Hal ini erat kaitannya dengan sustainability energy.
Sous Chef Fresco Restaurant, Ari Purnarahmawan mengajak tim detikJabar untuk berkeliling memperkenalkan tanaman yang ada di Garden Rooftop Hilton Bandung. Chef Ari juga turut memberikan beberapa tips menanam dan memasak aneka hasil kebun di sini.
"Fresco yang identik dengan masakan Italia, itu banyak pakai rempah-rempah atau herbs. Jadi yang paling kami butuhkan itu oregano, thyme, rosemary. Oregano itu sangat bagus untuk steak supaya wanginya keluar. Steak biasa kita marinasi dengan thyme, rosemary, dan oregano supaya aromanya lebih kuat," ceritanya.
Dari mulai hidangan untuk appetizer sampai ke dessert, Chef Ari menyajikannya dari Rooftop Garden Hilton Bandung. Kentang dan terong jadi menu utama yang penting menurut Chef Ari.
Ia pun dengan percaya diri mengatakan sayur terong dapat disulapnya jadi hidangan pembuka yang lezat. Setelah memetik aneka rempah-rempah dan terong hijau dari kebun, Chef Ari bersiap untuk memasakkan Eggplant Rollatini.
 Santapan 'From the Garden' di Fresco Hilton Bandung Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar |
Terong hijau yang sudah diiris tipis memanjang, dilumuri cacahan parsley, oregano, rosemary, thyme, merica, dan garam. Setelah dimarinasi sekitar setengah jam, bagian atas terong diberi saus bolognese yang dibuat dari tomat hasil kebun, daging cincang, potongan keju mozarela, lalu digulung.
"Kemudian taruh di tepung terigu, dicelup ke putih telur, lalu ditaruh ke tepung roti. Baru digoreng. Ini dijamin orang yang awalnya nggak suka terong akan jadi suka dengan cara dan bumbu racikan alami ini," kata Chef Ari.
Betul nyatanya, terong jadi naik kelas di tangan Chef Ari. Selain terong ini untuk appetizer, ada Homemade Baked Potato yang bisa dibilang jadi juaranya. Kentang yang sudah dipetik dan dicuci, kemudian dipanggang.
Sampai kentang tersebut jadi kering di dalam oven, keripik kentang dibumbui dengan rosemary, minyak truffle, dan lada putih. Kentang kemudian disajikan dengan saus mayo truffle Fresco.
Menu yang rasanya tak kalah membuat takjub ialah Traditional Potato Soup. Sup kentang klasik yang dibuat dari kentang, rempah-rempah lokal, dan striploin. Teksturnya lembut dan gurih kentang tersaji dalam keadaan hangat.
Pada main course, ada Oven Baked Chicken Leg yang jadi bintang utamanya. Ayam pejantan potongan bagian paha, diasinkan dalam minyak zaitun, bawang putih, dan rempah-rempah.
Ayam kemudian dipanggang hingga renyah dan berair sempurna. Teksturnya empuk, tak perlu susah untuk memisahkan daging ayam dari tulangnya. Meskipun bagian luar ayam kering, tapi bagian dalam dagingnya tetap juicy.
Bumbu panggangnya pun merasuk sampai ke dalam. Semakin sempurna ditemani dengan selada, beberapa potong kentang, dan disiram dengan saus pesto krim khas Fresco.
Sebagai penutup, Dolce Viola jadi pilihan paling tepat untuk detikers yang suka rasa manis gurih dari ubi dan coklat yang agak pahit sebagai penyeimbang rasa. Es krim ini terbuat dari jalar ungu dan krim cokelat pahit yang dicampur mint serta sedikit perasan lemon. Rasanya manisnya pas, nggak bikin enek sama sekali!
Nah, kalau detikers ingin mencicipi hidangan 'From the Garden' di Fresco Restaurant, menu ini hadir spesial di Hari Jumat. Detikers bisa mencicipi pengalaman bersantap dengan menu fresh, organik, dan sustainable, menggunakan bahan-bahan yang dipetik langsung dari Rooftop Garden di Hilton Bandung.
Menu 'From the Garden' tersedia setiap hari Jumat mulai pukul 14.00-22.00 WIB, dengan harga per menunya mulai dari Rp95.000++. Jadi, detikers penasaran? Bisa kunjungi Fresco Restaurant di lantai 6 Hilton Bandung, Jl HOS. Cokroaminoto No.41-43, Kota Bandung. Selamat mencoba!
(aau/iqk)
