Bakso Slowy Bandung, Viral dengan Nama yang Unik dan Rasa Ciamik

Bakso Slowy Bandung, Viral dengan Nama yang Unik dan Rasa Ciamik

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Jumat, 02 Agu 2024 15:00 WIB
Bakso Slowy di Jalan Gudang Selatan, Bandung
Bakso Slowy di Jalan Gudang Selatan, Bandung (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar)
Bandung -

Di sepanjang Jalan Gudang Selatan yang letaknya agak bersembunyi dekat rel kereta api, ada sebuah warung bakso sederhana. Namanya cukup unik, Bakso Slowy.

Slowy dalam bahasa Indonesia artinya pelan-pelan. Apa maksudnya ya? Apakah pelayanannya memang pelan-pelan?

Edy (52), sang pemilik Bakso Slowy rupanya punya alasan lain memilih nama unik itu. Pria asal Solo, Jawa Tengah itu mengaku punya sifat yang santai. Seperti khasnya orang Jawa, yang ingin melakukan sesuatu dengan pelan tapi pasti. Bahkan ada paradigma 'alon-alon asal kelakon'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bakso Slowy itu karena saya orangnya selow, slow, santai gitu lho, mbak. Sifat dan perilakunya itu santai," kata Edy saat ditemui detikJabar, sambil menyiapkan pesanan pelanggannya.

Bakso Slowy di Jalan Gudang Selatan, BandungBakso Slowy di Jalan Gudang Selatan, Bandung Foto: Anindyadevi Aurellia

Edy lupa sejak kapan pastinya ia berjualan bakso dan merantau ke Bandung. Menurutnya, Kota Kembang ini jadi tempat meraup rejeki yang lebih menjanjikan. Sebelum Edy punya modal bangun rumah dan warung, Edy biasa jualan bakso keliling sekitar tengah Kota Bandung.

ADVERTISEMENT

"Sudah lama banget, dari Pak Harto masih jadi presiden saya sudah jualan. Itu awalnya saya ngikut orang, kayak sekolah bakso gitu lah. Karena ngikut orang, bisa buat bakso sendiri, punya modal alhamdulillah buka sendiri," cerita Edy.

Sekitar tahun 2014, akhirnya ia memutuskan buka warung Bakso Slowy. Dari berjualan bakso, Edy mengaku bersyukur dapat menghidupinya, istri, dan tiga anaknya sekaligus.

Putra sulungnya sanggup ia biayai kuliah di Universitas Islam Bandung (Unisba). Putra keduanya masih duduk di bangku SMP, sementara putra bungsunya baru lahir usia 18 bulan.

"Alhamdulillah kalau siang itu rame banget, ramenya siang. Terus kalau kata orang-orang, baksonya itu enak dan terjangkau, murah gitu. Tetelan atau gajih saya nggak ada, tapi tulang-tulangan ada kalau masih ada," katanya.

Bakso buatan Edy punya beberapa jenis. Ada bakso halus, bakso urat, bakso cincang, dan bakso cincang telur. Ukurannya jumbo-jumbo. Lalu pendampingnya ada bihun, mie kuning, yang bisa juga jadi yamin asin atau manis.

Saat beberapa pelanggan datang membeli, Edy dengan cekatan meraciknya. Ternyata memang slowy bukan berarti pelayanannya jadi pelan-pelan, lho detikers.

Tim detikJabar pun berkesempatan untuk mencicipi. Dari kuahnya terasa kaldu yang cukup kuat dan ada rasa gurih dari perasa makanan.

Bakso yang paling lezat ialah bakso uratnya yang 'nyakrek'. Bakso ini saat digigit tidak langsung hancur, agak kenyal dan ada bunyi 'krek' dalam setiap gigitannya. Teksturnya kenyal dari urat tetelannya plus rasa dan aroma daging sapi yang kuat.

Yaminnya pun tak kalah menggoda. Dibuat dari mie kuning keriting yang kenyal, ditemani dengan sayurannya yakni sawi dan beberapa helai toge. Yamin ini juga diberi beberapa taburan bawang goreng.

Aromanya wangi, dan karena yamin yang dipilih ialah yamin manis, tentu saja ada rasa manis. Tapi rasanya khas, sebab ada racikan rahasia dan sedikit tetesan kecap Cap Anggur andalan warga Bandung.

Seporsi mie baso halus dihargai Rp18 ribu saja. Kalau mau komplit tiga jenis bakso dan yamin, seharga Rp30 ribu. Selain itu juga ada batagor kuah dan kering yang hanya seharga Rp10 ribu.

Bakso Slowy di Jalan Gudang Selatan, BandungBakso Slowy di Jalan Gudang Selatan, Bandung Foto: Anindyadevi Aurellia

Rasa yang enak dan harga yang murah, tak jarang membuat warung Edy sering wara-wiri muncul di beragam video FYP TikTok. Kata Edy, sudah banyak food vloger yang mampir dan membuat tempat bakso ini jadi viral.

"Baim Wong pernah kesini, jadi langganan PNS, pejabat PNS, yang jelas juga Kolonel-kolonel TNI kan di sini komplek tentara. Pokoknya saya itu berusaha mempertahankan rasanya, sambel juga saya itu selalu pake cabe asli, jadi alhamdulillah yang langganan juga banyak," kata Edy.

Nah bagi detikers yang tertarik mencicipi, bisa datang ke Baso Slowi atau Bakso Slowy, di Jalan Gudang Selatan No.31, Merdeka, Sumur Bandung, Kota Bandung. Warung ini buka dari pagi, pukul 08.00-18.00 WIB. Selamat mencoba!




(aau/tey)


Hide Ads