Bandrek-Bajigur Masuk Minuman Tradisional Terburuk di RI Versi TasteAtlas

Bandrek-Bajigur Masuk Minuman Tradisional Terburuk di RI Versi TasteAtlas

Diah Afrilian - detikJabar
Senin, 29 Jul 2024 10:30 WIB
Root of ginger on wooden table
Bandrek (Getty Images/iStockphoto/julichka)
Bandung -

TasteAtlas, kurator kuliner dunia asal Kroasia memberikan penilaiannya terkait minuman racikan asli Indonesia. Di dalamnya juga, ada daftar minuman racikan terburuk di Indonesia.

Dikutip dari detikFood, pPenilaian ini dibuat berdasarkan rating dan ulasan dari ahli gastronomi profesional dan kritikus makanan. Indonesia menjadi negara yang tak lepas dari sorotan TasteAtlas.

Berikut ini 5 minuman tradisional yang terburuk versi TasteAtlas:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kopi Joss yang populer di Yogyakarta disebut sebagai racikan minuman tradisional terburuk versi TasteAtlas. Foto: TasteAtlas

1. Kopi Joss

Kopi Joss Populer di YogyakartaKopi Joss Populer di Yogyakarta Foto: Instagram

Kopi joss adalah racikan kopi kaki lima yang begitu populer terutama di kawasan Yogyakarta dan sekitarnya. Kopi joss biasanya disajikan oleh para pedagang angkringan yang mengandalkan tenda untuk menyajikan makanan hingga melayani pembelinya.

ADVERTISEMENT

Untuk membuat kopi joss ini dibutuhkan segelas kopi hitam dan arang yang sangat panas. Kopi pertama-tama akan diseduh seperti racikan biasa, baik menggunakan gula atau tanpa gula.

Kemudian arang yang panas dan membara dimasukkan ke dalam gelas kopi. Sehingga ketika dinikmati akan terasa begitu panas dan sangat pahit.

2. Sekoteng

Sekoteng.Sekoteng. Foto: v-recipes.blogspot.com

Bagi mereka yang tidak terbiasa dengan minuman banyak isian, pasti merasa aneh dengan sekoteng. Sekoteng merupakan minuman khas Jawa Tengah yang terbuat dari kuah dan isian.

Kuahnya sendiri diracik dengan jahe dan rempah-rempah. Isiannya berupa sagu mutiara, potongan roti, kacang, hingga berbagai isian yang dapat dipesan oleh para penikmatnya.

Minuman ini tampak seperti hidangan penutup tetapi memiliki sensasi yang hangat di dada jika dinikmati. Biasanya sekoteng lebih banyak dijajakan pada malam hari atau ketika cuaca terasa dingin.


3. Bandrek

Bandrek- ginger tea in Indonesian. It is made from coconut milk or condensed milk and various spices. The drink is popular on the island of Java. Wooden background, selective focus.Bandrek (Foto: Getty Images/iStockphoto/ALEKSEI BEZRUKOV)

Beberapa daerah di kawasan Jawa Barat memiliki cuaca yang dingin. Sehingga bukan hal yang aneh jika minuman berkarakter hangat lebih populer dinikmati masyarakatnya.

Ada bandrek, yang dibuat dengan berbagai jenis rempah-rempah untuk menghasilkan sensasi hangat ketika diminum. Bandrek dibuat dengan campuran jahe, gula, kayu manis, bunga lawang, cengkeh, hingga ketumbar.

Sayangnya penyajian bandrek yang keruk sering membuat beberapa orang tak tertarik menikmatinya. Apalagi mereka yang kurang menyukai sensasi hangat atau panas saat menyeruput minuman.

4. Bajigur

BajigurBajigur Foto: resepkoki.id

Bajigur umumnya disajikan sebagai minuman yang hangat. Bagi orang Sunda, bajigur tidak hanya dapat dinikmati sebagai minuman saja tetapi juga dilengkapi dengan berbagai makanan pendamping.

Berbagai rebusan selalu dicari ketika menyantap bajigur yang hangat dan berempah. Dalam segelas bajigur dibuat dari racikan jahe, gula aren, dan santan.

Untuk kudapan pendampingnya biasanya berupa pisang kukus, kacang rebus, atau ubi rebus. Penjual bandrek banyak ditemukan di daerah yang dingin seperti Puncak, Bogor atau daerah-daerah dataran tinggi lainnya.

5. Kopi Luwak

Ini Daftar 7 Kopi Termahal di Dunia, Ada Kopi Luwak Indonesia!biji kopi luwak Foto: Wealthy Gorilla

Salah satu jenis kopi lokal asal Bali ada yang dinobatkan sebagai kopi termahal di dunia, kopi ini adalah Kopi Luwak. Ternyata kopi luwak justru tidak populer pada masa kolonial.

Kopi yang dipilah menggunakan bantuan saluran pencernaan hewan luwak dilarang diambil oleh para petani pada abad ke-19. Kopi luwak hanya boleh digunakan kalangan pemerintah Belanda ketika menjajah Hindia Belanda.

Bagi mereka yang mudah merasa jijik, kopi luwak enggan dikonsumsi karena terbayang prosesnya yang bercampur dengan kotoran luwak. Tetapi kini kopi luwak justru menjadi komoditas bernilai tinggi dari Indonesia.

Artikel ini telah tayang di detikFood dengan judul 5 Racikan Minuman Tradisional Indonesia Terburuk versi TasteAtlas

(dfl/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads