Lontong Kuah Khas Cianjur, Pusaka yang Legendaris

Lontong Kuah Khas Cianjur, Pusaka yang Legendaris

Ikbal Selamet - detikJabar
Rabu, 05 Jun 2024 08:00 WIB
Lontong Kuah khas Cianjur
Lontong Kuah khas Cianjur (Foto: Ikbal Slamet/detikcom).
Cianjur -

Kabupaten Cianjur ternyata kaya dengan kuliner legendaris. Tidak hanya sate Maranggi dan Geco, Kota Santri juga punya kuliner berkuah berbahan utama lontong.

Bahkan Lontong Kuah khas Cianjur yang memiliki cita rasa unik ini sudah ada sejak masa awal kemerdekaan Indonesia.

Berbeda dengan lontong kuah dari daerah lain dengan banyak toping, seperti lontong kari, lontong sayur, ataupun yang lainnya, Lontong Kuah khas Cianjur ini sangat sederhana tanpa banyak topping.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lontong Kuah khas Cianjur ini hanya terdiri dari potongan lontong, tahu rebus, dan kerupuk dengan disiram kuah santan.

Walupun secara penampilan tidak istimewa, tetapi cita rasa dari lontong kuah Cianjur ini begitu luar biasa. Gurih dari santan dan 12 bumbu rahasia lainnya berpadu dalam lidah.

ADVERTISEMENT

Lontong dan tahu yang lembut pun begitu nikmat saat bercampur dengan kuah yang seluruh komposisi bumbunya diolah secara tradisional tersebut.

"Cianjur memang punya banyak makanan tradisional yang masih bertahap. Salah satunya lontong kuah ini. Kalau dari penampilan sederhana kang, hanya lontong, tahu rebus, dan kerupuk. Kemudian disiram kuah santan yang dicampur dengan 12 bumbu lainnya. Tapi kalau dari rasa tentunya sangat lezat," kata Nida Ningsih, Pemilik Lontong Kuah Pusaka, Selasa (4/6/2024).

Menurut Nida, kuliner Lontong Kuah Cianjur sudah ada sejak 1950. Kakeknya merupakan orang yang pertama kali menciptakan resep dan mengenalkan lontong khas Kota Santri tersebut.

"Awal yang bikin resep dan jualan itu kakek saya. Kemudian diturunkan resepnya ke anak-anak hingga cucunya. Ada juga sodara yang dikasih tahu resepnya. Sekarang lumayan banyak yang jualan, tapi yang pertama itu Lontong Pusaka. Saya generasi ketiga yang meneruskan usaha ini," kata dia.

Menurut dia, usaha warisan itu bertahan selama 74 tahun lantaran cita rasa yang selalu dipertahankan.

Lontong Kuah khas CianjurLontong Kuah khas Cianjur (Foto: Ikbal Slamet/detikJabar).

Salah satunya dengan tidak mengubah komposisi dan takaran bahan baku dalam membuat kuah. Selain itu bumbu kuahnya pun masih diolah secara tradisional.

"Sudah tiga generasi tempat jualan ini. Sejak harga Rp 350 sampai sekarang harganya Rp 17 ribu per porsi. Bisa bertahan lama karena rasa kita jaga. Meskipun harga bahan baku naik, tidak dikurangi sedikitpun takarannya," kata dia.

Dia mengatakan banyak pelanggan tetap yang berasal dari luar kota, mulai dari Bekasi, Depok, Jakarta, hingga Tangerang.

"Banyaknya langganan dari luar kota. Biasanya tamu yang dibawa oleh warga Cianjur, karena cocok dengan rasanya jadi langganan. Bahkan turun-temurun, jadi sampai anak dan cucunya juga langganan di sini," kata dia.

Dia mengaku makanan tradisional mulai tergerus oleh makanan-makanan cepat saji, dimana kawula muda lebih menggemari makanan kekinian. Namun dirinya yakin jika makanan tradisional akan tetap bertahan.

"Memang sudah mulai tergerus dengan makanan kekinian. Tapi tetap tidak akan punah. Karena selalu ada penggemarnya. Apalagi dari citarasa kan bisa lebih unggul. Namun tetap perlu dorongan dari berbagai pihak agar tidak punah nantinya," pungkasnya.

(mso/mso)


Hide Ads