Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung menyidak penjual takjil yang mangkal di kawasan Kompleks Permata, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Kepala BBPOM Bandung, I Made Bagus Gerametta mengatakan pihaknya menguji 24 sampel jajanan takjil mulai dari makanan hingga minuman yang dijual di kawasan Kompleks Permata.
"Jadi hari ini kita lakukan pengawasan jajanan bulan puasa atau takjil. Kita uji sampling 24 jenis jajanan," kata Made Bagus saat ditemui, Kamis (21/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jajanan yang diuji yakni yang secara tampilan memiliki warna mencolok. Hal tersebut menjadi indikasi jajanan tersebut dicampur dengan zat pewarna atau zat berbahaya.
Yang diuji sampel hari ini yang berwarna merah seperti sirup-sirup, kemudian ada bakso, lontong, mie, empek-empek, pentol, basreng, pacar cina biasanya berwarna merah, kita uji juga tahu, es buah," ujar Made Bagus.
Dari 24 sampel jajanan yang diuji itu, hasilnya tak ada jajanan yang terindikasi mengandung zat berbahaya. Jajanan yang diuji dipastikan aman dikonsumsi masyarakat.
"Biasanya yang kita uji itu jajanan yang sering ditambahkan rhodamin, boraks, formalin, metanil yellow. Semuanya tidak ditemukan (di jajanan), jadi hasilnya memenuhi syarat," kata Made Bagus.
Kendati demikian, pihaknya tetap mengingatkan masyarakat untuk menghindari membeli dan mengonsumsi jajanan yang memiliki warna mencolok lalu tak terjamin kebersihannya.
"Saran kami ke masyarakat, selain dari bahan berbahaya kalau jajan perhatikan kebersihannya karena kan kalau kotor bisa mengandung mikrobiologi yang menyebabkan penyakit di bulan puasa ini. Dan tentunya kami imbau pilih makanan jangan yang warnanya mencolok gitu," kata Made Bagus.
(sud/sud)