Daging babi jadi salah satu makanan yang disukai sebagian orang. Akan tetapi, bagi sebagian orang lainnya, daging babi tak jadi pilihan untuk dimakan.
Ada beberapa alasan mengapa orang tak mau makan daging babi. Berikut ini ulasannya.
Jika melihat secara keseluruhan, banyak negara yang warganya tidak mengonsumsi daging babi. Lalu mereka yang sebenarnya bisa makan daging babi pun kerap memilih absen melahapnya karena berbagai alasan.
Jutaan orang di dunia tidak mengonsumsi daging babi karena berbagai alasan, dari kepercayaan agama hingga alasan etis terkait lingkungan. Ini menjadikan daging babi kurang populer dibanding daging sapi maupun daging ayam.
Dikutip detikFood dari Chowhound, ini 4 alasan daging babi tak dimakan jutaan orang di dunia:
1. Alasan agama dan kepercayaan
Alasan utama banyak orang tak makan daging babi adalah soal agama dan kepercayaan. Dalam Islam jelas tertulis di Alquran kalau muslim tak boleh makan babi. Hal ini tertuang dalam beberapa surat, salah satunya Al-Maidah Ayat 3 yang artinya: "Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging hewan) yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang (sempat) kamu sembelih. (Diharamkan pula) apa yang disembelih untuk berhala. (Demikian pula) mengundi nasib dengan azlām (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik."
Tak hanya itu, dalam kepercayaan Yahudi (Judaisme) yang punya aturan makan kosher, babi tergolong binatang kotor. Dalam kosher, sebuah binatang harus mengunyah makanannya dan memiliki kuku yang terbelah untuk bisa dikonsumsi. Meskipun kuku babi terbelah, mereka tidak mengunyah makanannya, sehingga babi terlarang menurut kosher.
Lalu pada Kristen Advent, konsumsi daging babi juga terlarang bagi umatnya. Mereka mengacu pada kitab Yesaya 6 ayat 17 yang mengatakan bila babi serta tikus akan lenyap sekaligus.
2. Alasan jalani pola makan vegan
Saat ini semakin banyak orang beralih jadi vegan atau setidaknya mengurangi konsumsi daging hewan, termasuk babi. Hal ini terkait kesehatan maupun rasa cinta terhadap lingkungan.
Bagi kaum vegan, mereka tidak melahap daging hewan karena menganggap hewan juga makhluk hidup yang punya perasaan. Kejam rasanya menurut mereka melahap hewan sebagai daging atau diolah menjadi produk turunan seperti susu dan keju.
Bagi vegan sejati, mereka bahkan menghindari produk sehari-hari yang mengandung hewan. Contohnya tidak pakai baju atau sepatu berbahan kulit atau tidak membeli barang yang diketahui menggunakan hewan dalam proses produksinya.
(adr/orb)