Kisah Kue Keranjang yang Jadi Sogokan untuk Dewa Dapur

Kabar Internasional

Kisah Kue Keranjang yang Jadi Sogokan untuk Dewa Dapur

Tim CNBC Indonesia - detikJabar
Jumat, 09 Feb 2024 10:00 WIB
Nian Gao or glutinous rice cake with Good Luck in Chinese words
Kue keranjang. (Foto: Getty Images/iStockphoto/ThamKC)
Jakarta -

Kue keranjang jadi salah satu makanan yang jadi ciri khas perayaan Imlek atau Tahun Baru China. Rasanya yang manis kerap jadi favorit.

Namun, ada yang menarik selain rasanya. Hal itu merujuk pada legenda di balik kue keranjang tersebut.

Semula, kue ini dibuat untuk persembahan licik atau sogokan untuk Dewa Dapur yang dipercaya bersemayam di setiap rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip detikJabar dari CNBC Indonesia yang melansir China Highlights, cerita rakyat di China menyebut bahwa setiap penghujung tahun ada Dewa Dapur yang bertugas membuat "laporan tahunan" kepada Kaisar Giok. Untuk mencegah Dewa Dapur menjelek-jelekkan rumah mereka, orang-orang menawarkan Nian Gao atau kue keranjang sebagai 'penutup mulut'.

Ini juga yang konon menjadi alasan mengapa kue keranjang terbuat dari tepung ketan yang lengket. Tekstur lengket sengaja dibuat untuk membuat mulut Dewa Dapur sulit terbuka sehingga tak bisa melaporkan hal-hal yang buruk.

ADVERTISEMENT

Sumber lain menyebut bahwa nian gao dipercaya sudah ada sejak 2000 tahun lalu. Setelah Kalender China didirikan pada Dinasti Zhou (abad ke-11 SM - 256 SM), orang Tionghoa mulai memiliki konsep "tahun". Sejak saat itu, orang mempersembahkan nian gao sebagai persembahan kepada dewa dan leluhur mereka.

Pada Dinasti Tang (618 - 907 M), nian gao menjadi makanan tradisional China yang dimakan selama Festival Musim Semi. Kemudian, pada Dinasti Qing (1636 - 1912), nian gao berkembang menjadi makanan ringan rakyat yang biasa dimakan sepanjang tahun, tetapi tetap menjadi suguhan khusus untuk festival tersebut.

Kue keranjang atau nian gao sendiri melambangkan kemakmuran. Kata 'nian gao' terdengar seperti 'semakin tinggi dari tahun ke tahun'. Karena itu kue ini melambangkan peningkatan diri dari tahun ke tahun, baik dalam pekerjaan, bisnis, keluarga dan pendidikan. Untuk alasan tersebut, memakan kue keranjang selama periode Tahun Baru Imlek dianggap akan membawa keberuntungan.

Kue keranjang sebenarnya dijual sepanjang tahun, namun pada Tahun Baru Imlek, penjualan kue ini meroket tajam. Sebab, kue keranjang disebut dapat menyatukan keluarga, memperkuat ikatan, serta mencegah mereka mengatakan sesuatu yang buruk saat makan bersama.

Artikel ini telah tayang di CNBC Indonesia dengan judul Legenda Kue Keranjang Khas Imlek, Awalnya Buat Menyogok Dewa

(orb/orb)


Hide Ads