.webp)
Tahu Sumedang telah dikenal sebagai salah satu ikon kuliner di Jabar khususnya di Kabupaten Sumedang. Namun apa jadinya jika tahu Sumedang dijadikan sebagai bahan utama dalam pembuatan roti?
Inovasi itu sebagaimana yang dilakukan oleh Dila Nurfadila (29), selaku Instruktur Tata Boga di LPKMA, Sumedang. Lewat kreasinya, bahan tahu Sumedang yang belum digoreng dicampur dengan bahan lainnya hingga menghasilkan roti dengan berbagai varian rasa.
detikJabar pun berkesempatan untuk mencicipi roti yang dinamainya sebagai Roti Tahu Sumedang. Roti keju yang dipilih memiliki rasa cukup lezat serta terasa lebih lembut saat di mulut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dila mengungkapkan, pembuatan Roti Tahu Sumedang berawal dari ide coba-coba. Sebab mengingat, Sumedang sangat terkenal dengan panganan tahunya.
"Awalnya kita coba-coba karena Sumedang ini sangat terkenal dengan makanan tahunya," ungkap Dila kepada detikJabar belum lama ini.
 Roti berbahan tahu Sumedang Foto: Nur Azis/detikJabar |
Dila pun memaparkan bagaimana cara pembuatan Roti Tahu Sumedang tersebut. Berawal dari membuat sebuah adonan berbahan tepung terigu, gula, bread improver, susu bubuk, ragi instan, telur dan garam. Lalu kemudian disatukan dengan bahan tahu Sumedang yang belum digoreng sebagai campuran utamanya.
"Bahan-bahan yang telah tercampur kemudian di-proofing atau didiamkan atau difermentasi setelah itu dipanggang hingga mengembang menjadi roti," terangnya.
Menurut Dila, meski berbahan tahu namun roti tahu Sumedang memiliki rasa manis tanpa beraromakan tahu. Namun yang menjadi kelebihannya adalah tekstur rotinya akan terasa lebih lembut dari roti pada umumnya.
"Jadi tahu itu kan dari kedelai dan kedelai itu bisa melembutkan adonan roti, jadi tahu itu berfungsi sebagai pelembut roti," ujarnya.
Dila menyebut, Roti Tahu Sumedang memiliki varian rasa yang disesuaikan dengan toppingnya, yakni mulai dari rasa keju, red velvet, matcha latre, vanilla, coklat dan rasa lainnya.
 Roti berbahan tahu Sumedang Foto: Nur Azis/detikJabar |
"Toppingnya kita sesuaikan dengan target pasar anak muda sekarang atau gen Z," ujarnya.
Seperti halnya Bolu Susu Lembang yang telah dikenal cukup luas, menurut Dila, Roti Tahu Sumedang pun bisa dikenal seperti itu jika ada pemodal yang berani memasarkannya.
Jika dipasarkan, Roti Tahu Sumedang sendiri memiliki harga pokok penjualan (HPP) sekitar Rp3.000 per iris atau Rp20.000 per dusnya. Dila berharap ke depan ada dari anak-anak dididiknya yang bisa memasarkan produk-produk yang telah dikreasikannya.
"Sebenarnya ini bisa jadi produk unggulan atau jadi target pasar, tapi kembali lagi ke pemasaran, saya berharap ada anak-anak yang ikut pelatihan di LPKMA, ke depannya ada yang berani buka toko khusus bakery dan memasarkan produk hasil kreasi selama ini," ungkapnya.
(dir/dir)
