Berjualan kopi jadi bisnis yang sedang digandrungi banyak orang khususnya kalangan milenial. Di era saat ini, kedai-kedai kopi menjamur di hampir seluruh daerah, tidak terkecuali di Kota Bandung. Beragam kedai kopi bisa ditemukan dengan mudah di ibu kota Provinsi Jawa Barat ini.
Namun pandemi COVID-19 yang sempat melanda seluruh negeri membuat banyak kedai kopi kolaps hingga akhirnya gulung tikar. Meski begitu, ada juga kedai kopi yang mampu bertahan bahkan semakin mengepakkan sayapnya dengan lebar. Seperti yang dilakukan kedai di Bandung bernama Bagi Kopi.
Digarap oleh beberapa orang milenial, Bagi Kopi telah melalui beratnya bertahan di tengah ketidakpastian saat pandemi. Menurunnya omset hingga semakin banyaknya kompetitor jadi tantangan yang saat itu harus dilalui Bagi Kopi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat pandemi pasti berat seperti usaha lainnya, penjualan menurun drastis dan kompetitor banyak bermunculan," ucap Chief Business Development Officer Bagi Kopi Geraldo Kiliari, Selasa (14/11/2023).
Dari beragam tantangan ketika itu, Dodo sapaan Geraldo mau tak mau harus memutar otak. Dia kemudian membuat beberapa kali perubahan dalam konsep bisnis kedai kopinya. Mulai dari konsep takeaway delivery, online delivery dan beberapa konsep lainnya Dodo coba.
"Akhirnya Bagi Kopi mencoba konsep baru dengan membuka cabang yang fokusnya di dine-in, fokus untuk menyediakan tempat nongkrong yang nyaman untuk customer dengan produk yang enak tapi affordable," ucapnya.
"Bagi Kopi membuka cabang coffee shop dine-in di Naripan (Bandung) pada Juni 2021, dan sejak itu fokus ekspansi untuk membuka tempat nongkrong tersebut di berbagai kota di seluruh Indonesia," ungkapnya menambahkan.
Namun bukan itu saja yang membuat Bagi Kopi bertahan dan berkembang hingga saat ini. CEO Bagi Kopi Dalzi Rochimat Danil menuturkan, produk yang disajikan Bagi Kopi jadi hal paling serius yang dikembangkan dan diperhatikan.
"Bagi Kopi serius dalam mengembangkan produk, walaupun fokus di menyediakan tempat nongkrong, tapi kami tidak lupa untuk selalu menjaga kualitas produk. Bagi Kopi juga me-roasting biji kopi kami sendiri untuk menjaga kualitas dan konsistensi produk-produk kami," jelasnya.
Selain itu, strategi menggaet pengunjung juga jadi salah satu hal yang berperan akan kesuksesan Bagi Kopi. "Bagi Kopi agresif dalam menggaet komunitas di berbagai industri, seperti e-sports, otomotif, stand up comedy, musik, fashion, dan masih banyak lagi" papar Dalzi.
Setelah menghadapi cobaan di era pandemi pada tahun 2019 dan 2020, Bagi Kopi berhasil bangkit dengan pesat. Dengan membuka 14 outlet baru di tahun 2023, kini mereka telah menetapkan keberadaan di 10 kota, dengan total 29 outlet dan siap menggenapkan jumlah outletnya jadi 30.
"Bagi Kopi akan merayakan kesuksesan dengan pembukaan cabang ke-30 di Ciumbuleuit, Kota Bandung pada 16 November 2023 nanti. Dengan langkah berani, Bagi Kopi menetapkan target ambisius untuk membuka 200 outlet di masa depan," pungkasnya.
(bba/mso)