Ada yang unik dari restoran Iga Bakar di daerah Cisangkuy, Kota Bandung. Rumah makan tersebut dinamai Iga Bakar Si Cebol, tapi rupanya bukan hanya sekedar nama. Rumah makan ini betul-betul memperkerjakan orang-orang dwarfisme atau kerdil dari lahir.
Tubuh mereka boleh kecil, tapi mereka cukup sat set membantu para pelanggan. Dari depan pintu, sudah ada yang menyambut kedatangan dan bersiap untuk mencarikan tempat duduk, mengambilkan menu, dan menyajikannya untuk Anda.
"Iya, saya sengaja waktu itu buka lowongan untuk teman-teman cebol yang tingginya 70-120 cm. Awalnya memang bingung cari nama yang punya diferensiasi dan ciri khas, jadi pilihlah si cebol. Terus niatnya ingin bantu mereka supaya percaya diri dan memberdayakan mereka agar tidak minder," cerita Tubagus Rangga (32), pemilik restoran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Usaha Iga Bakar Si Cebol ini baru dua minggu buka. Tapi diakui oleh Angga, begitu sapaannya, usahanya langsung mendadak viral bahkan sejak membuka lowongan pekerjaan. Ungahannya di TikTok langsung dengan mudahnya fyp. Kontennya pun dibanjiri ribuan komentar positif.
"Karena kalau biasanya pekerjaan ada minimal tinggi, tapi ini malah sengaja mencari yang tingginya kurang. Ya saya pikir buat apa tinggi, kan bukan cari model? Terus nggak nyangka banget dapet banyak komentar positif, mereka datang juga nggak ada yang kecewa atau memandang sebelah mata, 98% positif," kata Angga dengan sumringah.
Niatnya menolong kaum dwarfisme, dan disangka malah melancarkan rezeki untuk bisnis yang baru dibangun. Ditambah lagi, ia pun dipermudah karena tak pernah merasa kesulitan saat mengajarkan mereka. Saat ini, pegawai di restoran ini berjumlah sembilan orang, empat di antaranya dwarfisme.
"Mereka datang ke sini berharap pekerjaan, karena mereka memang belum pernah kerja. Nggak ada yang mau nerima, jadi mereka ya awalnya dagang kayak kaki lima gitu. Bahkan ada salah satu yang datang jauh-jauh dari Padang karena tahu ada lowongan ini," ucap Angga.
"Terus setelah saya terima, mereka kan di-training dulu tiga hari, bagaimana hospitality dan SOP makanan. Nah mereka datang dengan harapan bisa naikkan derajat diri supaya bisa kerja, jadi dari awal inisiatif dan kemauan bekerja mereka sudah tinggi," tambahnya.
Nah, bicara soal menu, Iga Bakar Si Cebol ini punya dua menu andalan. Ada Iga Bakar Madu dan Oseng Buntut Telor Ceplok. Nah Oseng Buntutnya ini jadi salah satu menu yang populer. Sementara minumannya, untuk para pencinta kopi ada Golden Journey dan Ice Mojito Lemon Tea untuk pecinta teh.
detikJabar berkesempatan mencicipi Oseng Buntut Telor Ceploknya. Ternyata rasanya nggak main-main lho, detikers. Bumbunya meresap sampai ke tulang. Saat disantap pun kita tak akan dibuat kesusahan memotong dagingnya.
Daging yang empuk ini sudah dimasak selama delapan jam, kemudian dimarinasi dengan bumbu-bumbu khas. Smokey dari osengnya pun terasa banget. Ada potongan paprika yang membuat tampilan semakin cantik dan rasa semakin enak.
Pastinya juga ada telur mata sapi di bagian samping sebagai penambah teman makan nasi. Harganya pun nggak bikin khawatir, cuma Rp55 ribu dengan nasi. Cukup terjangkau kan detikers?
Nah menu minumannya kalau mau segar, memang paling cocok Ice Mojito Lemon Tea. Tapi kalau mau minuman yang creamy kopi, bisa cicipi Golden Journey. Kopinya wangi, strong, tapi balance dengan creamy susunya. Enak banget loh, detikers!
Kalau detikers berminat mampir ke Iga Bakar Si Cebol, bisa datang ke jalan Cisangkuy No.68, Citarum, Bandung Wetan, Kota Bandung. Harga menunya variatif mulai dari Rp45.000-55.000. Selamat mencoba!
(aau/iqk)