Beberapa tahun terakhir coffee shop dan warung kopi menjamur di Kota Bandung. Konsep yang disuguhkan pun berbeda termasuk menu yang disajikan kepada pengunjung.
Salah satu coffee shop di Kota Bandung yaitu Stoik Coffee mengusung tema homey dengan menerapkan konsep layaknya berada di rumah. Bisnis ini dimiliki oleh Sarah Salsabila (22), wanita asal Bandung yang merupakan alumni Telkom University S1 Digital Public Relations angkatan 2019.
Stoik Coffee baru dibuka pada 28 Januari 2023. Delapan bulan sudah coffee shop ini hadir di Jalan H. Bardan Raya No. 33B, Kujangsari, Kec. Bandung Kidul, Kota Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulanya, coffee shop ini berangkat dari kegemaran Sarah yang senang melakukan traveling dan merekomendasikan tempat-tempat artistik pada saat SMA dan kuliah. Hal tersebutlah yang membuat Sarah memulai bisnis coffee shop Stoik yang saat ini sedang menjadi fokus utamanya.
"Jadi berawal dari kesukaan dan kesenangan aku sama kopi susu, terutama sama tempat-tempat yang estetik. Ternyata coffee shop di Bandung sudah makin meningkat, makanya aku mengambil peluang juga di tempat sekitar aku yang masih belum ada coffeeshop dengan tema dan karakternya kaya gini," ujar Sarah kepada detikJabar belum lama ini.
Stoik Coffee menawarkan suasana homey yang membuat para pengunjung serasa di rumah sendiri. Cita rasa kopi yang oriental membuat para pengunjung dimanjakan dengan berbagai menu best seller yang banyak disukai. Seperti pada varian Es Kopi Susu Stoik yang memiliki rasa pahit namun tidak terlalu kuat karena dipadukan dengan rasa creamy yang pas dan tidak terlalu manis.
Kemudian pada varian Mocktail ada menu Strawberry Mint dengan perpaduan espresso yang pahit bercampur dengan manisnya strawberry. Namun mocktail coffee ini bukanlah kopi yang berat, dan sangat cocok diminum pada siang hari.
Meskipun Stoik Coffee baru berjalan sekitar delapan bulan, penghasilan yang didapatkan Sarah cukup besar bagi coffee shop yang baru seumur jagung ini.
"Kalau misalnya omzet ini kita kan beda-beda ya, kalau misalnya aku rata-ratain lebih dari Rp 40 juta per bulan. Cuman itu pun tergantung per bulannya kaya gimana, bahkan bisa lebih, bisa sampai Rp 60 juta, dan pernah mencapai Rp 80 juta. Cuman kita gak bisa mengharapkan omset per bulan konsisten, karena namanya bisnis itu kadang turun, kadang naik," kata Sarah.
![]() |
Dalam penamaan coffee shop ini, awalnya berasal dari Sarah yang membaca buku karya Henry Manampiring yakni Filosofi Teras. Buku ini membahas tentang Stoik sebagai sebuah konsep filosofi yang berasal dari Yunani-Romawi kuno. Nilai-nilai yang berada pada konsep Stoik ini Sarah tuangkan dalam bentuk nama yang kemudian ia realisasikan ke dalam konsep coffee shop tersebut.
Sarah berharap coffee shop-nya dapat menjadi ruang berekspresi bagi para pengunjung yang datang dan mendapatkan pengalaman dari konsep tempat, pelayanan yang diberikan serta cita rasa setiap menu yang disajikan oleh Stoik Coffee.
"Tempat ini bisa jadi siapa aja, jadi misalnya ingin tampil di live music ada setiap malam minggu, konsepnya free jamming yang nyanyi bisa dari customer juga. Terus misalnya mau buat event seperti ngelukis akan kita sediakan tempat. Pokoknya mau jadi siapa aja kamu bisa, disini gak terbatas dengan aturan ribet gitu, Alhamdulillah, aku gak ada aturan kaya gitu. Jadi aku berusaha tempat ini rumah kalian dengan konsep homey-nya," kata Sarah.
Selain itu terdapat beberapa makanan yang bisa dinikmati sendiri maupun rame-rame. Kisaran harga makanan atau minuman di Stoik Coffee berkisar antara Rp 18 ribu hingga Rp 70 ribu.
(iqk/iqk)