Menikmati Wisata Kuliner di Hutan Jati Tasikmalaya

Menikmati Wisata Kuliner di Hutan Jati Tasikmalaya

Faizal Amiruddin - detikJabar
Rabu, 12 Jul 2023 11:00 WIB
Kebon Djati Eatery Tasikmalaya
Kebon Djati Eatery Tasikmalaya. (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar)
Tasikmalaya -

Berwisata kuliner bersama keluarga menjadi salah satu cara refreshing atau hiburan. Istilah 'makan di luar' menjadi salah satu cara sederhana bagi banyak keluarga untuk menciptakan waktu berkualitas di akhir pekan.

Di Kota Tasikmalaya tersedia banyak pilihan tempat atau restoran untuk jadi tujuan berwisata kuliner bersama keluarga. Salah satu yang sedang hits adalah Kebon Djati Eatery di Jalan Lingkar Mangin (Mangkubumi - Indihiang) Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya.

Sesuai dengan namanya, tempat kuliner yang lokasi berada di belakang terminal bus Kota Tasikmalaya ini menyuguhkan suasana kebun jati yang asri. Tegakan pohon jati yang berderet rapi tampak rimbun dan menghembuskan oksigen segar di siang hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fasilitas yang dimiliki oleh restoran ini relatif lengkap, mampu mengakomodasi kebutuhan atau keinginan segenap anggota keluarga.

Di antara rimbun tegakan pohon kayu jati disediakan saung atau gazebo yang ditata apik. Untuk ibu-ibu yang gemar berfoto tentu saja sangat dimanjakan, lokasi Kebon Djati instagramable, setiap sudutnya bisa menjadi background yang menarik.

ADVERTISEMENT

Untuk anak-anak ada playground serta kolam ikan koi yang bisa membuat mereka betah berlama-lama. Area yang luas memungkinkan mereka berlarian tanpa mengganggu pengunjung lain.

Selain itu ada panggung besar dengan penampilan live musik hampir setiap malam. Jika tak ingin terlalu terganggu oleh suara musik, bisa agak menjauh. Lokasi kebun jati ini luas, lebih dari 1 hektar. Bahkan ada bukit yang bisa didaki dengan tangga.

"Luas total lebih dari 2 hektar, yang ditata untuk restoran 1 hektar, sisanya dalam pengembangan untuk dibangun waterboom, kolam renang dan mini zoo," kata manager operasional Kebon Djati Aditia Riyadi, Senin (10/7/2023).

Kebon Djati Eatery TasikmalayaKebon Djati Eatery Tasikmalaya Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar

Aditia menegaskan restoran yang dikelolanya mengusung konsep alam terbuka serta bisa mengakomodasi semua kebutuhan pelanggannya. Kapasitasnya mencapai 500 tempat duduk. Tempat ini digawangi oleh 85 pegawai yang siap melayani pengunjung yang datang.

"Destinasi wisata kuliner keluarga, tempat nongkrong, resepsi pernikahan, meeting dan lainnya bisa dihelat di sini," kata Aditia.

Dia juga mengatakan kendati berupa hutan pohon jati, namun pihaknya memperhatikan kenyamanan konsumen. Pengelola rutin melakukan pengendalian serangga dan ulat hingga daun kering yang berguguran. "Tentu saja itu jadi perhatian penting bagi kami, karena ini hutan asli ya, kenyamanan pelanggan kami jaga," kata Aditia.

Sementara itu makanan yang disajikan cukup beragam mulai dari hidangan nusantara hingga menu-menu western.

Tapi dari sekian banyak menu ada beberapa yang menjadi best seller, salah satunya adalah iga bakar daun jati. Menu iga sapi bakar ini tergolong unik, karena dibakar dalam keadaan terbungkus daun jati.

"Menu best seller ini merepresentasikan Kebon Djati, karena benar-benar menggunakan daun jati muda," kata Chef Ikhsan, koki di Kebon Djati. Dia menambahkan selain memberikan citarasa khas, daun jati juga diyakini memiliki khasiat bagi kesehatan.

detikJabar berkesempatan mencobanya, iga bakar dihidangkan dalam keadaan terbungkus ditemani semangkuk sup sayuran. Tak lupa nasi yang dibentuk kerucut dan emping melinjo, turut melengkapi menu dengan harga sekitar Rp 80 ribu ini.

Saat dibuka, aroma khas daun jati tercium kuat. Potongan iga bakarnya relatif besar, Chef Ikhsan mengatakan satu porsi dapat jatah iga seberat 200 gram.

Dagingnya empuk, namun rasa daun jati tak terlalu terasa. Hanya daging bagian luar yang menempel ke daun saja, yang ada rasa daun jati. Rasa kesat, tapi sedikit sekali, tidak terlalu kuat.

"Rasa daun jati tak kentara, kalau dikecap detail baru ada kesat sedikit, nah itulah rasa dari daun jati," kata Ikhsan.

Kreasi koki yang satu ini sukses menjadi best seller selama restoran ini beroperasi sekitar 3 bulan lalu. Untuk melayani pesanan, dalam sehari dia harus mengolah 1 kuintal iga sapi.

Menu makanan lain yang jadi signature adalah goreng pisang. Menu sederhana ini sukses mendapat rating tinggi di pelanggan Kebon Djati. Jenis pisang tanduk ini dibalut adonan terigu sebelum digoreng dan ditaburi parutan keju. Yang membuatnya istimewa adalah kehadiran saus krim karamel. "Untuk goreng pisang ini kami menghabiskan 120 kilogram pisang tanduk setiap hari," kata Ikhsan.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads